Cilegon, CNO – Wali Kota Cilegon Edi Ariadi menyebut, penyebaran virus corona di Kota Cilegon banyak disumbang oleh para pekerja industri dan pelabuhan. Pernyataan ini disampaikan Edi usai menggelar rapat bersama Forkopimda, Rabu (23 September 2020).
Selain kedua sektor tersebut, tiga kecamatan di Kota Cilegon juga masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19 dengan resiko tinggi.
“Dilihat sama Bu Sekda ternyata di industri dan pelabuhan, karena angkanya masyarakat itu cuma empat. Industri itu tadi hampir berapa belas, ada angkanya. Industri dan pelabuhan,” kata Edi.
Edi menambahkan, pihaknya akan melayangkan surat ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) karena tingginya sebaran Covid-19 pada sektor pelabuhan ini.
Ditambahkannya, dirinya juga akan berkoordinasi dengan MUI, Disdik, serta organisasi buruh untuk mengaktifkan kembali upaya pencegahan seperti di awal pandemi COVID-19 ini.
“Waspada aja sih sebetulnya walaupun angka yang terkena lonjakan kita kemarin jadi zona merah itu enggak ada dari mereka, ya cuma kita minta mereka mengaktifkan kembali sebagaimana dulu sejak Maret sampai ke bulan Juni – Juli,” jelas Edi.
Disinggung soal klaster pada perkantoran, Edi menjelaskan, kondisi sebaran pada sektor perkantoran relatif sedikit jika dibandingkan sektor industri dan pelabuhan.
“Perkantoran justru sedikit sebetulnya, walaupun saya perintahkan rapid cuma ada satu di Pol PP dan empat disini yang reaktif,” imbuhnya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Cilegon Endang Effendi menyatakan, Pemerintah Kota Cilegon akan berkoordinasi dengan PHRI untuk menyediakan hotel sebagai tempat isolasi bagi yang mereka yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Jadi kalau misalnya perusahaan A ada yang terkonfirmasi dia OTG, dia ditempat di hotel tersebut dibiayai oleh dia. Kita (pemerintah) membiayai masyarakat, kalau yang berkaitan dengan industri ya mereka,” tutur Endang.
Dengan adanya fasilitas seperti hotel ini, pemerintah kata Endang, bisa memantau warganya baik dari kontrol kesehatan hingga asupan gizinya.
“Kalau sudah nanti misalnya ditunjuk di hotel A itu petugas baik dari TNI Polri, baik keamanan untuk kesehatannya termasuk makannya itu gizinya di pantau langsung,” ujarnya.
(*Fer/Red)