Cilegon, CNO – Selama masa kampanye dan masa tenang Pilkada Cilegon, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Cilegon telah menurunkan 450 Alat Peraga Kampanye (APK) maupun alat peraga sosialisasi (APS).
Penurunan APK dan APS ini dimulai sejak 23 September 2020 hingga 7 Desember 2020. Ratusan alat peraga itu dinilai Bawaslu melanggar aturan tempat pemasangan, cara pemasangan, desain dan ukuran.
Ketua Bawaslu Cilegon Siswandi mengatakan, penurunan alat peraga ini karena dinilai telah menyalahi aturan dan ketentuan diantaranya dipasang di ruas jalan protokol.
Saat penurunan ini, Bawaslu melibatkan petugas gabungan dari delapan instansi terkait di antaranya Polres Cilegon, Kesbangpol, Satpol PP dan KPU.
“Untuk 2 hari (Minggu dan Senin) ini saja APK yang kami turunkan sebanyak 150 alat peraga dan alat peraga sosialisasi (APS),” kata Siswandi, Senin (7 desember 2020).
Siswandi mengaku seluruh pasangan calon melakukan pelanggaran mengenai pemasangan APK ini dan kesadaran mereka dalam mematuhi aturan pemasangan APK juga rendah.
“Kesadaran dan kepatuhan para cakada dalam memasang baliho kampanye masih minim. Oleh karena itu, kami copot karena telah menyalahi undang-undang pemilu,” ujarnya.
Siswandi juga mengaku, sebelum Bawaslu melakukan pembersihan APK, pihaknya sudah membuat surat himbauan kepada peserta pemilu untuk menurunkan APK secara mandiri. “Namun tetap aja terpasang hingga hari tenang,” timpalnya.
Namun Siswandi enggan membeberkan data terkait pasangan calon mana saja yang paling banyak melakukan pelanggaran dan menyalahi undang-undang.
“Ada lah yang paling banyak. Yang jelas, APK yang menyalahi aturan langsung kami robohkan,” tuturnya.
(*Fer/Red)