Cilegon, CNO – Anggota DPRD Kota Cilegon Muhamad Ibrohim Aswadi (Bobi), pertanyakan keseriusan Pemkot Cilegon dalam mengatasi permasalahan banjir terutama di Kecamatan Ciwandan.
Padahal kata Bobi, Pemkot Cilegon telah berjanji akan membentuk tim penanganan penanggulangan banjir, yang nyatanya hingga sekarang belum terealisasi.
“Sampai sekarang tim penanganan masalah banjir enggak ada. Nah kalau seandainya ada tim, langkah-langkahnya pun akan jelas. Apa yang akan dilakukan secara jangka pendek, apa yang akan dilakukan secara jangka panjang,” kata anggota Komisi II ini, Senin (21 Desember 2020).
Dia juga mengaku, industri telah siap membantu penanganan banjir namun kebingungan lantaran tidak ada leading sector yang membawahi kinerja tersebut.
“Ini harusnya disinergikan antara pemda dan industri. Karena bagaimana pun industri punya kepentingan kaitan keberadaan mereka,” ucapnya.
Bobi mengatakan, industri mempunyai kepentingan dalam masalah banjir ini lantaran ketika terjadi banjir di wilayah Ciwandan dan Citangkil, produk mereka tidak bisa keluar sehingga perusahaan menanggung rugi.
Dijelaskannya, banjir di Ciwandan dan Citangkil terjadi akibat adanya penyempitan sungai, sehingga apabila terjadi hujan deras sungai tersebut tidak mampu menampung debit air.
“Dari mulai JLS, hulu dan hilir saya sidak dan saya investigasi kondisinya begitu (sempit dan dangkal). Harus dinormalisasi, harus dilakukan pengerukan lumpur, dilebarkan aliran kalinya dari hulu sampai hilir,” tuturnya.
Oleh karena itu, Bobi meminta Pemkot Cilegon duduk bersama dengan masyarakat guna merealisasikan penanggulangan banjir yang telah menjadi masalah langganan di wilayah itu.
Selain itu katanya, galian C juga harus segera ditangani Pemkot Cilegon karena kondisi alamnya sudah rusak dan undang-undang telah mengatur, galian harus ditutup ulang apabila sudah tidak digunakan lagi.
“Galian C direboisasi dan itu kewajiban mereka, undang-undang mengatakan itu. Fungsinya apa, agar ketika terjadi reboisasi di hulu bisa menahan debit air di Mancak. Gunung-gunung kan sudah tidak ada,” ujarnya.
(*Fer/Red)