Cilegon, CNO – Sekelompok pemuda Kota Cilegon yang menamakan diri Pemuda Lawan Korupsi (Pelakor) berkomitmen mengawal pelaksanaan Pilkada Kota Cilegon tanpa money politic.
Koordinator Pelakor, Faisal menyebut, pelaksanaan pilkada pada 9 Desember 2020 merupakan momen yang sakral lantaran tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Anti Korupsi.
Faisal berharap, Pilkada Kota Cilegon tahun ini menghasilkan pemimpin baru yang memiliki niat memberantas korupsi di Kota Cilegon.
“Cukup dua wali kota terdahulu yang ketangkap KPK karena korupsi. Kedepannya jangan lagi,” kata Faisal, Selasa (8 Desember 2020).
Menurutnya, dampak korupsi di Cilegon sudah terasa selama 21 tahun Kota Cilegon berdiri. Hal ini dapat dilihat dari persoalan sosial seperti pengangguran dan kemiskinan yang justru terjadi di kota industri.
“Belum lagi soal banjir dan kondisi lingkungan yang memburuk. Mantan wali kota terdahulu saja ketangkap KPK karena persoalan izin AMDAL Transmart. Bagaimana dengan kebijakan lain,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia bersama kelompoknya mengaku siap mengawal pilkada yang dalam prosesnya politik uang masih dilakukan oleh para timses.
“Jika sebelum terpilih saja sudah melakukan politik uang, tidak menutup kemungkinan akan terjadi tindakan korupsi dikemudian hari. Kita punya sejarah pemimpin korup yang harusnya menjadi pelajaran agar tidak jatuh ke lubang yang sama,” tegasnya.
Ia menegaskan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para pemuda untuk lebih peduli pada Kota Cilegon seraya menyarankan untuk jangan golput.
“Gunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang berani menyuarakan anti korupsi,” ujarnya.
(*Fer/Red)