Serang, CNO – Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Peduli Banten (PP HMPB) menegaskan berpihak pada buruh. Hal ini ditegaskan Ketua Umum HMPB Yusuf Mahardikha menyikapi kisruh antara kaum buruh dengan Gubernur Banten Wahidin Halim yang diduga juga mendapat dukungan dari BEM Nusantara.
“Untuk menjawab opini publik mahasiswa dipihak siapa? tentu saya dan kawan-kawan HMPB yang duduk sebagai organisasi primordial Provinsi Banten menyatakan sikap siap bela buruh dan siap melawan pihak manapun yang coba menindas hak-hak rakyat,” ujar Yusuf dalam keterangan tertulis, selasa (28 Desember 2021).
Ia menyebut, sikap BEM Nusantara telah mencoreng etika gerakan mahasiswa sebagai mitra kritik pemerintah lantaran dengan pernyataan sikapnya yang melawan buruh dan berpihak kepada Gubernur Banten.
“Sebagi kaum intelektual seharusnya BEM Nusantara mampu mengambil peran bijak dan bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut, bukan memperkeruh keadaan dengan melukai hati buruh yang sedang memperjuangkan nasibnya,” tuturnya.
Dikatakannya, mahasiswa sebagai alat perjuangan rakyat tentu diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membela kepentingan rakyat dari para penguasa. Jika BEM Nusantara menjadi gerbang kedua yang melindungi pemerintah maka ini akan berdampak buruk bagi gerakan mahasiswa kedepan.
Yusuf juga menyayangkan adanya sebagian buruh yang dilaporkan oleh Wahidin Halim ke Polda Banten. Ini menandakan Gubernur Banten tega terhadap rakyatnya sendiri, padahal polemik buruh masuk ke ruangan gubernur merupakan konsekuensi dari ulah WH yang tidak pernah merespon buruh dengan baik.
“Saya berpesan kepada Gubernur Banten tidak arogan harus bisa mencerminkan pola kepemimpinan yang demokratis dan mengedepankan kepentingan rakyatnya kemudian,” ujarnya.
Ia meminta kepada WH untuk mencabut laporan tersebut tanpa syarat. Jika laporan itu tidak dicabut, ia mengancam akan mengerahkan mahasiswa untuk melakukan demontrasi besar-besar mengawal buruh.
(*Fer/Red)