Cilegon, CNO – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cilegon bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon mengajak ormas dan LSM untuk mensosialisasikan pentingnya pilkada yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Ajakan ini disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Kota Cilegon Andi Affandi saat bertemu perwakilan sejumlah ormas dan LSM yang ada di Kota Cilegon, Kamis (12 November 2020).
Andi menuturkan, partisipasi masyarakat pada pemilu menjadi parameter yang harus dimanfaatkan secara baik di wilayah negara yang mengusung konsep demokrasi.
“Tingkat partisipasi masyarakat ini sangat penting dalam pilkada ataupun pemilihan umum lainnya untuk menunjukkan legalitas kekuatan apalagi di Pilkada untuk menentukan pemimpin daerah. Ini juga merupakan hak kewajiban warga negara harus bisa dimanfaatkan secara baik,” tuturnya.
Lantaran masih ditengah pandemi COVID-19, Andi menuturkan, peran serta ormas dan LSM untuk mengajak masyarakat memberikan hak pilihnya sangat penting, termasuk mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas demi pilkada yang berkualitas.
“Ormas ini karena dia juga banyak anggotanya, ini kan bisa disampaikan kepada anggota-anggotanya. Sekarang memang kita dari jumlah ormas yang ada di Kesbangpol sampai 170-an kita baru 25. Makanya saya mengajak kepada ormas yang hadir ini untuk bisa berkomunikasi dengan ormas lainnya mensosialisasikan hasil hari ini,” ucapnya.
Disinggung mengenai Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Kota Cilegon yang disebut Bawaslu sebagai daerah dengan IKP-nya tinggi, Andi mengaku sampai saat ini kondisi Cilegon masih kondusif meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi gesekan-gesekan kecil di masyarakat.
“Memamg Kota Cilegon ini masuk dalam kategori itu, kerawanan politik tertinggi bahkan masuk zona merah. Tetapi itulah dengan upaya dan kesadaran kita bersama alhmadulilah hingga saat ini kita tetap kondusiflah,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Cilegon AKP Bai Ma’mun menjelaskan, Kota Cilegon termasuk wilayah aman yang ini dapat dibuktikan dari IKP versi kepolisian, Cilegon daerah yang kurang rawan dari konflik pemilu.
“Justu IKP versi kepolisian itu kategorinya kurang rawan. Ya karena IKP itu berproses,” ujarnya.
(Fer/Red)