Cilegon, CNO – Beberapa perwakilan warga Lingkungan Cilurah, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan mendatangi PT Indocoke Indonesia, meminta pertanggungjawaban perusahaan terkait debu batu bara yang menghujani permukiman warga sejak beberapa hari terakhir.
Syaifullah Asas, salah seorang warga mengaku kedatangan mereka ke perusahaan tersebut untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terkait penanganan debu batu bara yang menghujani rumah warga.
“Kita sebagai masyarakat menyampaikan aspirasi, terkait diantaranya penanganan meminimalkan debu batu bara yang timbul dari aktivitas industri,” katanya, Kamis (3 Desember 2020).
Selain itu menurut Asas, warga juga menuntut perusahaan untuk melakukan penghijauan dalam wujud Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memang seharusnya menjadi kewenangan perusahaan.
“30 persen lahan yang ada untuk RTH. Masyarakat juga meminta kompensasi rutin,” ujarnya.
Asas juga mengatakan, ada indikasi perusahaan memanfaatkan tokoh masyarakat atau tokoh warga sebagai backing perusahaan terkait permasalahan tersebut.
“Kami tak ingin diwakili siapapun tapi ingin langsung dari pihak perusahaan,” jelasnya.
Terkait tuntutan tersebut, Asas mengaku, warga meminta dalam dua minggu tuntutan mereka dapat dipenuhi dan sebagai wilayah industri warga menyadari harus berhubungan baik dengan perusahaan.
“Disana juga kan ada kawan dan saudara kita yang bekerja disitu. Tapi jangan sampai debu mengotori,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua RT 06 Akhmad Syaihu mengaku selama ini masyarakat tak pernah mendapat kompensasi dari perusahaan. Namun saat ada kejadian tersebut, perusahaan membagikan sapu dan susu kepada warga.
“Ada 300-an rumah disini, karena insiden itu pasti kotor,” tuturnya.
Sedangkan Ketua RT 19 Muhamad Islam mengatakan, sebagai wilayah yang paling dekat dengan PT. Indocoke Indonesia, banyak warga yang mengeluhkan adanya debu serta bau tak sedap.
“Tadi disebutkan perusahaan, (bau tak sedap) karena bahan bakar dan belerang,” jelasnya.
Sementara itu, Alamsyah, yang mewakili PT Indocoke Indonesia, mengaku akan segera menindaklanjuti tuntutan warga tersebut. Kendati demikian, hal tersebut akan terlebih dulu dibahas secara internal perusahaan.
“Akan kami usahakan karena akan ada pembahasan di intenal,” tuturnya singkat.
(*Fer/Red)