Cilegon, CNO – Ketua Pemuda Al-Khairiyah, Ismatullah menyebut dinasti di Kota Cilegon sudah terbangun secara masif dalam sistem pemerintahan. Dia juga menyebut praktik nepotisme di Cilegon bukan sesuatu yang aneh lagi, bahkan bisa dikatakan sudah biasa.
Hal ini dikatakan Ismat terkait dilantiknya Maman Maulidin sebagai Penjabat (Pj) Sekda Kota Cilegon oleh Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang merupakan kakak kandung Maman.
“Jabatan sekda itu paling basah dan strategis. Tidak heran jika kemudian posisi itu ditempati adik dari Wali Kota Cilegon sendiri,” kata Ismat, Jumat (9 Oktober 2020).
Ismat menilai, jenjang karir bagi ASN di Cilegon tidak dilihat dari kompetensi yang dimiliki pegawai dan diduga sejak dulu, siapa saja yang menjadi pendukung wali kota akan cepat mendapatkan promosi.
“Efeknya sekarang bisa dilihat. Alasan Maman lebih berkompeten dilihat dari riwayat hidupnya dibanding ASN lainnya. Padahal memang jabatan strategis di Pemkot Cilegon hanya diisi oleh orang-orang tertentu yang berada dalam lingkaran penguasa saja,” kata Ismat.
Praktik nepotisme dalam bentuk dinasti, menurut Ismat sudah berjalan sejak lama. Edi Ariyadi seperti mengikuti jejak dua Wali Kota Cilegon terdahulu untuk membangun dinasti.
“Pak Edi berpasangan dengan Pak Iman itu kan cukup lama, apalagi sempat menjadi sekda saat Aat Safaat menjabat. Jika masih dalam lingkaran yang sama, tentu pembentukan dinasti akan terlihat jelas,” kata Ismat.
Dugaan Ismat, penempatan Maman sebagai sekda bisa saja ada maksud dalam penyelenggaraan Pilkada Cilegon, lantaran salah satu tanggungjawab sekda adalah mensukseskan pilkada.
“Sayangnya penempatan Maman ini sangat mengkhawatirkan, tidak netral, mengingat Bu Ati yang cuti sebagai Wakil Wali Kota Cilegon maju dalam pilkada,” kata Ismat.
Ismat juga mengaku menyayangkan sikap Wali Kota Cilegon Edi Ariyadi yang memilih adiknya sebagai penjabat sekda sehingga mayarakat akan berfikir ada praktik nepotisme.
“Dinasti dan nepotisme bisa merugikan ASN lainnya yang terhalang mendapatkan promosi jabatan. Jika sudah begini, Cilegon ya tidak akan bisa berkembang dan jalan di tempat,” kata Ismat.
(*Fer/Red)