Cilegon, CNO – Tokoh masyarakat Kecamatan Purwakarta, KH. Bukhori mengakui, Kecamatan Purwakarta memiliki sumber daya alam potensial berupa area persawahan yang subur.
Diharapkan olehnya, potensi ini bisa diberdayakan dan mendapat perlindungan dari pemerintah yang tujuannya ialah meningkatkan potensi sumber pangan di Kota Cilegon.
“Sejak dulu kultur masyarakat Purwakarta adalah petani. Untuk itu perlu perhatian serius dalam pendampingan petani guna meningkatkan kualitas hasil pertanian,” kata KH. Bukhori, Kamis (15 Oktober 2020).
Lahan subur di Purwakarta, ujarnya, memiliki potensi besar guna mendukung stabilitas ketahanan pangan masyarakat.
“Ini bisa dilihat dari aktifitas Pasar Bunder setiap Senin dan Kamis yang dimanfaatkan oleh warga untuk menjual hasil panen,” katanya.
Menurut KH. Bukhori, potensi persawahan subur ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan dijaga kelestariannya, sedangkan keberadaan proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara, bisa saja mengancam kelestarian lingkungan ini.
Oleh karenya dia berharap, kendati ada proyek tersebut, kelestarian alam di wilayah Purwakarta tetap terjaga.
“Saya tertarik dengan rencana program kerja paslon Haji Ali Mujahidin dan Firman Mutakin (MULIA) yang menaruh perhatian serius terhadap keberlangsungan pertanian, baik di Purwakarta atau pun di kecamatan lainnya,” katanya.
Mengutip rolas karse atau 12 program cita-cita Mulia, kata KH. Bukhori, disebutkan perlu dimewujudkan ketahanan pangan dengan melakukan edukasi, pembinaan dan pendampingan manajemen pertanian dan peternakan yang berorientasi pada industri.
“Sebagai wadah perlindungan, maka dibangun BUMD bidang pertanian dan peternakan yang berorientasi pada stabilitas ketahanan pangan masyarakat,” kata KH. Bukhori.
Inovasi pertanian yang akan dikembangkan oleh paslon nomor 1 ini, KH. Bukhori menilai, para petani akan mendapat perlindungan sekaligus peningkatan kualitas dengan adanya pendampingan manajemen pertanian modern.
Tokoh masyarakat Purwakarta lainnya, Ali Rahwan mengungkapkan, dalam pemberdayaan pertanian, perlu juga pembangunan infrastruktur berupa aliran sungai yang baik. Lantaran persoalan yang sering timbul pada musim penghujan adalah banjir.
“Banjir sering terjadi karena adanya pendangkalan sungai dan sumbatan karena sampah. Akibatnya air meluap ke persawahan yang menyebabkan tanaman padi rusak. Dengan pembangunan pertanian yang profesional ini, tentu akan dibarengi dengan normalisasi sungai,” katanya.
Dia mengaku tertarik dengan program yang tersusun dalam rolas karse Cilegon Mulia. Menurutnya, paslon nomor 1 ini mampu membaca dan memahami kondisi lingkungan di Cilegon.
“Inilah alasan warga Purwakarta harus bersatu memenangkan Mulia dalam Pilkada Kota Cilegon,” timpalnya.
(*Sap/Red)