Cilegon, CNO – Gerakan Pemuda Pembaharuan Masyarakat Cigading menyebut sosialisasi pilkada yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon sulit menekan angka golput.
Koordinator Gerakan Pemuda Pembaharuan Masyarakat Cigading, Diky Benarivo menilai, metode sosialisasi yang dilakukan KPU belum masif sehingga sulit untuk menurunkan potensi golput.
“Masih banyak masyarakat di Kecamatan Ciwandan khususnya Cigading yang belum tahu kalau mau ada pemilihan wali kota. Seperti kurang publikasi dan sosialisasi apalagi kondisinya masih pandemi COVID-19,” ujarnya, Jum’at (6 November 2020).
Menurutnya, publikasi yang dilakukan KPU masih belum menyentuh ke masyarakat bawah, untuk itu Diky berharap KPU bisa lebih intens turun ke masyarakat memberikan edukasi dan sosialisasi tata cara memilih pemimpin yang baik.
“Yang terpenting adalah bagaimana menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Masyarakat harus diberi edukasi, jadi kalau mau nyoblos harus pakai masker, jaga jarak dan sebagainya,” ujarnya.
Diky juga meminta kepada seluruh pasangan calon untuk menjadikan pilkada ini sebagai momentum adu ide dan gagasan.
“Jangan tampilkan sara dan politik perpecahan. Ayo bersama bangun Kota Cilegon yang lebih baik,” pintanya.
(*Fer/Red)