Cilegon, CNO – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon mengadakan sosialisasi dan coaching clinic anti-bullying kepada ratusan pelajar baru SMA Negeri 5 Kota Cilegon, Rabu (17 Juli 2024).
Kepala UPTD PPA Kota Cilegon, Omah Nurohmah, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memastikan siswa mengetahui cara mencegah dan menangani berbagai jenis kekerasan, termasuk kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran anak.
“Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah agar siswa memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan sekolah. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan siswa mampu mencegah tindakan kekerasan dan mengatasi jika mereka atau teman mereka menjadi korban,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kasus bullying telah lama terjadi di berbagai sekolah, namun pihaknya berupaya keras agar tidak ada korban bullying di Kota Cilegon.
“Alhamdulillah, saat ini kasus bullying di Cilegon masih dalam tahap normal. Namun, upaya sosialisasi ini tetap penting untuk mencegah dan menangani setiap potensi kekerasan yang mungkin terjadi,” katanya.
Ia juga berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat memahami tindakan yang harus diambil jika menghadapi atau menyaksikan kekerasan. “Mereka harus tahu bahwa bullying dan kekerasan seksual adalah perbuatan yang salah dan memiliki dampak negatif jangka panjang, terutama bagi korban yang bisa mengalami trauma hingga dewasa,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memulihkan trauma yang mungkin dialami oleh korban kekerasan. Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, pihaknya menyakini generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang kuat dan bebas dari trauma kekerasan. “Mari bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua siswa,” tambahnya.
Sementara itu Mahdi, koordinator kesiswaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMA Negeri 5 Kota Cilegon, menyambut baik kegiatan sosialisasi anti-bullying ini. Selain mendapatkan pengetahuan tentang bullying, para siswa juga mendapat pemahaman pencegahan dan dampak yang ditimbulkan jika melakukan bullying kepada orang lain.
“Saya berharap kegiatan ini sering disosialisasikan agar kasus bullying tidak terjadi, khususnya di sekolah-sekolah yang ada di Kota Cilegon,” kata Mahdi.
(*Lum/Red)