Cilegon, CNO – Menyikapi persoalan hujan debu batu bara yang memapar permukiman lima Kelurahan di Kecamatan Citangkil, organisasi kepemudaan KNPI menggerudug kantor PT Krakatu Steel (KS), Senin (16/12/19).
Kedatangan mereka untuk melakukan audensi guna memastikan kejadian tersebut sekaligus mendorong perusahaan plat merah ini melakukan recovery.
Ketua KNPI Kota Cilegon Najmudin menyesalkan dan merasa prihatin terhadap warga di lima kelurahan yang telah menjadi korban atas terjadinya polusi abu batu bara dari blast furnace PT KS.
Dirinya juga menyayangkan lambannya PT KS dalam merespon keluhan masyarakat terhadap polusi yang ditimbulkan. Bahkan Najmudin menuding, perusahaan tersebut terkesan diam dalam melakukan recovery dan klarifikasi terhadap masyarakat.
“Setelah tadi kami dari DPD KNPI dan beberapa eleman organisasi kemahasiswan melakukan audiensi terhadap PT KS yang diwakili oleh GM Security & GA Bpk Edji Djauhari mengakui bahwa telah terjadi kesalahan teknis pada plant blast furnace (BF) yang mengakibatkan terjadinya hujan debu,” katanya.
Atas kejadian ini, Najmudin meminta dan mendesak PT KS bertanggung jawab kepada masyarakat terdampak serta berkomitmen terhadap persoalan linkungan.
Najmudin juga meminta PT KS melakukan audit internal seperti audit keuangan, audit energi dan dilakukan secara menyeluruh dan rutin mengingat pembangunan plant blast furnace menelan anggaran Rp 10 triliun.
“Audit energi misalnya, manfaatnya pun sangat terasa baik untuk internal pabrik ataupun masyarakat yang tinggalnya dekat pabrik. Dari audit-audit yang dilakukan, setidaknya dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi baru-baru ini,” katanya.
Selain audit, Najmudin juga meminta PT KS melakukan peninjauan ulang terhadap sertifikat ISO 14001 yang dimiliki perusahaan ini.
“Adanya polutan fly ash yang mencemari lingkungan warga, sangat tidak mencerminkan ISO 14001 berjalan dengan baik. Seharusnya KS yang merupakan perusahaan BUMN menjadi pioneer green industri bukan sebaliknya,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi usia melakukan sidak terhadap PT Krakatau Steel mengatakan, pihaknya mendesak penanganan cepat secara sosial dan identifikasi kesehatan masyarakat.
“KS sudah melakukan itu (mengidentifikasi kesehatan masyarakat) dengan membuat pos kesehatan di dua kelurahan, Kelurahan Warnasari dan Samangraya. Kami minta ditambahkan di Lebak Denok dan Kubang Sari,” tambahnya.
Pihaknya juga akan memanggil KS untuk hearing agar penanganan persoalan debu fly Ash yang sudah menghujani pemukiman warga tersebut bisa secara konperhensip bisa selesai.
“Dalam waktu dekat komisi II dan komisi IV akan memanggil pihak KS untuk hearing,” katanya
Namun Faturohman menjelaskan sidak yang dilakukan tidak sampai ke lokasi produksi, pihaknya hanya mendengar penjelasan secara teknis.
“Tapi itu ranahnya di komisi IV, kita hanya menyikapi isu-isu sosial dan kesehatannya saja,” ujarnya.
(*Fer/Red)