Cilegon, CNO – Rempah-rempah yang diyakini masyarakat dapat menangkal Virus Corona, dalam seminggu terakhir harganya terus mengalami kenaikan.
Hasbuna, salah seorang pedagang di Pasar Kranggot mengatakan, kenaikan harga rempah-rempah ini terjadi setelah Presiden Jokowi mengumumkan adanya Corona (Covid-19) di Indonesia.
Menurutnya, harga jahe yang semula berkisar Rp. 30 ribu per kilogram, kini naik 100 persen.
“Sekarang naik menjadi Rp. 60 ribu dari Rp. 30 ribu. Kenaikannya sudah seminggu yang lalu,” kata Hasbuna, Jumat (13 Maret 2020).
Selain jahe, menurut Hasbuna, rempah-rempah lainnya seperti kencur dan kunyit juga mengalami kenaikan.
Menurutnya, kencur yang semula Rp. 60 ribu rupiah kini menjadi Rp. 80 ribu rupiah, kunyit dari harga normal Rp. 7 ribu rupiah menjadi Rp. 12 ribu rupiah.
Sementara harga temulawak, yang semula Rp. 8 ribu rupiah naik menjadi Rp. 20 ribu rupiah per kilogramnya.
“Ini karena adanya penyakit (corona) itu, pasokan dari petani berkurang, permintaan juga tinggi. Biasanya dikirim dari Bojonegara sekarang harus nunggu dari Lampung atau daerah lain,” katanya.
Meski harga rempah-rempah mengalami kenaikan, salah seorang pembeli mengaku tetap harus membeli lantaran sudah menjadi kebutuhan.
“Ya gimana ya mau enggak mau ya harus beli. Karena kan kalau saya sudah biasa konsumsi rempah-rempah untuk menjaga daya tahan tubuh apalagi sekarang ada virus corona itu,” kata Janet, warga yang tinggal di Pesona Cilegon.
Janet juga mengaku kaget dengan kenaikan harga rempah-rempah tersebut dan berharap pemerintah memberikan upaya terbaik dalam mengatasi kenaikan ini.
(*Fer/Red)