Cilegon, CNO – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon membuat disinfektan sendiri dari bahan-bahan sederhana yang sering digunakan oleh ibu rumah tangga saat mencuci pakaian.
Saat membuat disinfektan ini, hadir perwakilan Dinas Kesehatan Kota Cilegon untuk mengarahkan agar sesuai ketentuan kesehatan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon Yolanda Panggabean mengungkapkan, bahan untuk membuat disinfektan ini bisa dengan mudah didapatkan dan tersedia di warung-warung tradisional maupun minimarket.
Menurutnya, disinfektan bisa dibuat dengan mencampurkan 3 ml Natrium Hipoklorit (NaClO) dengan 100 ml air bersih.
“Seperti Natrium Hipoklorit (NaClO) atau pemutih pakaian kan banyak tuh di supermarket maupun toko ritel yang kecil-kecil itu. Kita bisa buat sendiri enggak harus bergantung pada orang lain,” katanya, Rabu (18 Maret 2020)
Yolanda berharap, dengan adanya sistem seperti ini, masyarakat dapat memutus rantai virus penyebab penyakit termasuk Covid-19 yang menjadi perhatian seluruh negara di dunia.
“Kita bisa buat sendiri, kadarnya cuma 3 persen kok. Jadi bisa saya gambarkan 3 persen itu 3 mili Bayclin dicampur dengan 100 ml aqua desk (air) seperti itu,” kata Yolanda.
Selain disinfektan yang bisa dibuat sendiri di rumah, menurut Yolanda, masyarakat juga bisa membuat pembersih tangan (hand sanitizer) dengan bahan yang mudah ditemukan.
Bahan-bahan tersebut, kata Yolanda ialah alkohol 70 persen, Glycerol (C3H8O3), air, aloe vera (lidah buaya) dan pewangi yang dapat ditambahkan sesuai selera.
“Aloe vera-nya itu untuk pelembabnya. Soalnya alkohol 70 persen itu kalau kena kulit terus menerus buat kulit kita kering. Itu buat pelembabnya,” jelasnya.
Sedangkan menurut Ketua PMI Kota Cilegon Abdul Hakim Lubis, PMI membuat disinfektan dengan skala besar (6.000 liter) ini untuk diserahkan kepada Pemkot Cilegon.
Hal ini dilakukan, kata Lubis, untuk stimulan bagi masyarakat agar dapat dicontoh di rumah masing-masing. Sedangkan untuk pembuatan skala besar, Lubis mengaku menunggu instruksi wali kota.
“Kita lihat nanti perkembangan. Kalau nanti ada perintah dari pak wali kota, kita akan persiapkan seperti apa,” katanya.
“Nanti kita bisa bagikan ke kantor-kantor yang sifatnya pelayanan seperti kelurahan dan kecamatan yang ada di Cilegon. Untuk lebih jelasnya nanti di hari Jumat,” katanya.
Lubis juga menambahkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan tersebut saat ini sudah semakin jarang di pasaran.
“Kita tadinya beli 250 liter tapi ternyata baru ada 160 liter yang kita dapatkan sampi hari ini,” kata mantan Sekda Cilegon ini.
Ditambahakan olehnya, PMI Kota Cilegon juga telah menyediakan alat semprot 100 unit dengan kapasitas 5 liter untuk digunakan sebagai sarana penyemprotan.
Usia membuat disinfektan secara mandiri, petugas PMI Kota Cilegon langsung menggunakan disinfektan ini untuk mensterilkan kantor PMI. Penyemprotan dilakukan di beberapa tempat yang berpotensi menyebarkan virus pembawa penyakit.
(*Sap/Red)