Cilegon, CNO – Wali Kota Cilegon Edi Ariadi melantik 215 ASN baru formasi 2018, di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Selasa (17 Maret 2020).
Pelantikan digelar saat pemerintah sedang gencar memutus penyebaran virus corona dengan membatasi interaksi sosial (social distancing).
Saat memberikan sambutan, wali Kota Cilegon berharap, para ASN yang baru dilantik dapat menjadi agen pencegahan virus corona (Covid-19) yang telah menghantui masyarakat dunia.
“Kepada para PNS yang baru disumpah saya harapkan agar bisa menjadi agen pencegahan virus corona pada dirinya masing-masing dengan menerapkan kebiasaan pola hidup sehat,” tuturnya.
Edi juga menghimbau kepada ASN yang baru dilantik serta kepala OPD untuk membantu pemerintah Kota Cilegon dalam memberikan ketenangan terhadap masyarakat terkait wabah virus corona.
“Kepada PNS baru dan kepala OPD untuk membantu pemerintah dalam menjaga masyarakat Kota Cilegon agar tetap tenang terhadap wabah virus corona dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat,” ujarnya.
Edi juga mengajak kepada ASN yang baru dilantik untuk menjadi figur teladan di masyarakat khusunya Kota Cilegon dalam menghadapi pandemik corona.
“PNS menjadi figur yang menjadi teladan di masyarakat dalam menghadapi pandemik corona, dengan membantu menenangkan masyarakat dalam menghadapi status KLB Corona yang sedang kita hadapi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Cilegon, Heri Mardiana mengatakan, PNS yang baru dilantik ini terdiri dari tenaga kesehatan 115 orang, tenaga pengajar 85 dan tenaga teknis 15 orang.
“Ini formasi 2018, dari CPNS mereka bekerja, ikut latsar (latihan dasar), baru mereka full jadi 100 persen. Jadi mereka sudah mengisi formasi-formasi sesuai dengan kebutuhan kita,” kata Heri.
Saat ini kata Heri, PNS di Pemkot Cilegon sebanyak 4.985 pegawai, namun jumlah tersebut belum memenuhi seluruh kebutuhan pegawai.
Heri menjelaskan, jika merunut pada kebutuhan sesuai analisis beban kerja, Pemkot Cilegon membutuhkan sekitar 7.000 PNS, dengan begitu jika mengacu jumlah yang ada sekarang, masih kurang sekitar 3.000 pegawai.
“Masih banyak membutuhkan formasi sesuai jabatan yang ada. Apalagi sekarang IT sudah harus, jadi masih banyak tenaga teknis pun kita masih butuh. Tapi tetap itu kewenangan Kemenpan RB, kita hanya mengajukan saja,” tuturnya.
(*Fer/Red)