Cilegon, CNO – Warga Link. Tegal Wangi Solor RW 06, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol menuding PT Putra Galuh Pratama (PT PGP) sebagai penyebab banjir di lingkungan mereka.
Hal ini diungkapkan Ketua RW 06, Ahmad Juhadi. Juhadi menduga, banjir yang kerap merendam pemukiman warganya lantaran adanya pagar perusahaan tersebut.
“Bagaimana tidak banjir lha wong saluran drainase sempit karena ada pagar raksasa PT PGP,” kata Juhadi, Jum’at 28 Februari 2020.
Juhadi juga menuding, aliran kali di lingkungannya sepanjang sekitar 250 meter yang masuk ke pool truk PT PGP ditutup cor.
“Jadi kalau tersumbat sampah ya airnya nggak jalan dan meluap ke rumah warga,” ungkapnya.
Lebih lanjut Juhadi menjelaskan, ada puluhan rumah warga di sekitar PT PGP yang terendam banjir saat hujan deras datang.
“Di Tegal Wangi Solor aja ada sekitar 52 rumah warga yang terendam banjir, Asem Gebok 15 dan Keserangan Lama 45 rumah,” ungkapnya.
Angka tersebut, kata Juhadi berdasarkan data yang pernah menerima bantuan dari Dinas Sosial Kota Cilegon.
Ditambahkan juga olehnya, banjir yang melanda wilayah tersebut tingginya hingga perut orang dewasa.
Juhadi berharap ada solusi dari PT PGP untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan mengurangi dampak banjir di lingkungan sekitar perusahaan.
“Sudah dua hari ini kita ikut mengawal tim dari Dinas PUTR Cilegon turun untuk melakukan normalisasi kali. Tapi kendalanya ya karena tertutup PGP ini,” ujarnya.
Juhadi mengungkapkan, berdasarkan saran Dinas PUTR, harus dibuat bak kontrol setiap jarak 50 meter untuk mengambil sedimentasi dan sampah yang menyumbat aliran air di kali yang tertutup.
“Warga juga ingin agar PGP melakukan normalisasi kali secara rutin atau berkala dan membuat sumur resapan di lahan-lahan warga yang kosong agar bisa mengurangi debit air di kali,” tambahnya.
Sementara itu, Iwan, warga Link. Keserangan Lama RT 03/04 Kelurahan Rawa Arum, yang kerap menjadi korban banjir mengaku sebelum ada perusahaan tersebut, rumahnya tak pernah terendam banjir.
Ia juga mengaku sudah jengah dengan banjir tersebut dan berharap adanya upaya serius dari pemerintah dan perusahaan tersebut untuk meminimalisirnya.
“Duh iya pak sudah bosan sering banget banjir. Paling parah airnya sampai setinggi pinggang saya, ya karena saluran air kali ketutup PGP itu,” keluhnya.
Sementara itu, pihak manajemen PT PGP, Fadlan masih coba dikonfirmasi melalui pesan Whats App. Namun hingga berita ini ditulis, pesan yang dikirim belum dibalas.
(*Sap/Red)