Cilegon, CNO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengerahkan belasan personel dan sejumlah alat penyedot air untuk mengatasi banjir yang terjadi di beberapa titik di Kecamatan Pulomerak, Selasa (17 Januari 2023).
Diketahui, hujan yang mengguyur kawasan Merak pada Selasa pagi membuat beberapa lokasi di Pulomerak terdampak banjir. Beberapa foto dan video genangan air pun beredar di media sosial sejak Selasa pagi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon Nikmatullah menjelaskan, pihaknya langsung mengerahkan 18 personal dari tiga regu beserta beberapa unit alkon (mesin penyedot air).
“Sudah kita kerahkan semua kemampuan kita sejak kita dapat informasi dari masyarakat. Alhamdulillah bisa terkendali berkat kerjasama yang baik dengan masyarakat, termasuk kalangan industri,” kata Nikmatullah.
Berdasarkan pemantauannya, terdapat tiga lokasi genangan air usai hujan deras di Pulomerak. Antara lain di Kampung Sawah, Kawasan Indah Kiat dan sekitar PLTU Suralaya.
“Sekitar dua jam genangan air di Indah Kiat dan Suralaya sudah surut. Alhamdulillah air hanya lewat. Kalau kata orang Cilegon mah kekecehan doang,” jelasnya.
Hanya saja, kata Nikmatullah, genangan air di Lingkungan Baru atau Kampung Sawah agak sulit surut karena lokasinya berada di cekungan. “Kampung Sawah ini memang langganan banjir. Jadi perlu penanganan khusus,” jelasnya.
Data BPBD menyebutkan, dampak banjir dirasakan 167 KK di Lingkungan Baru RT 001/RW 004, Lingkungan Baru RT 002/RW 004 sebanyak 170 KK, Lingkungan Kp Baru RT 002/RW 004 sebanyak 10 KK, serta Lingkungan Bumi Waras RT 003/RW 003 sebanyak 40 KK.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak menganggap sepele apapun musibah yang menimpa. “Jangan buang sampah sembarangan. Buanglah pada tempatnya agar ketika hujan datang, saluran air tidak tersumbat,” imbaunya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Cilegon Fathurrohman menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan cuaca.
“Kalau ada hal-hal yang dianggap mengkhawatirkan, BMKG selalu memberikan informasi,” ungkapnya.
Selain BPBD, pihaknya juga melibatkan PMI Kota Cilegon, Pramuka Peduli, perangkat kelurahan, serta masyarakat.
(*Fer/Red)