Cilegon, CNO – Pengolahan sampah yang dilakukan Kota Cilegon sejak tahun lalu akan diduplikat oleh daerah lain, salah satunya Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam kunjungan kerja ke Kota Cilegon, Jumat (17 Maret 2023), Pemkot Samarinda menyatakan kesiapannya untuk menduplikasi program itu.
Kedatangan mereka ke Cilegon merupakan upaya untuk mempelajari pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat sebagai bahan bakar pendamping batu bara (co-firing) untuk pembangkit listrik.
Wali Kota Samarinda Andi Harun datang didampingi para pejabat terkait kebijakan pengolahan sampah. Bahkan turut serta jajaran pejabat PLN Samarinda. Hal tersebut, kata Andi, adalah bentuk keseriusan Kota Samarinda untuk bisa menduplikasi program pengolahan sampah dari Kota Cilegon.
“Inovasi terkait pengolahan sampah yang dilakukan Pemkot Cilegon ini sudah terbukti manfaatnya. Bukan saja mengatasi persoalan sampah tetapi juga mendatangkan pendapatan,” kata Andi.
Menurut Andi, sampah menjadi persoalan perkotaan yang kini banyak dihadapi pemerintah. Oleh karenanya, ketika Cilegon mampu berinovasi mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi maka sudah sepatutnya daerah lain melakukan hal yang sama.
“Bayangkan tanpa menggunakan APBD, Cilegon bisa membangun pengolahan sampah. Bahkan banyak yang mendukung. Makanya kita jauh-jauh kesini mau belajar. Pemimpin yang baik adalah yang mau belajar dari orang lain yang kinerjanya terbukti baik,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi niat baik Pemkot Samarinda yang ingin menerapkan sistem pengelolaan sampah seperti di Kota Cilegon. Semakin banyak daerah yang menerapkan sistem ini, maka semakin besar kontribusi daerah dalam ikut mengatasi persoalan sampah di Indonesia.
Terkait BBJP Plant di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Helldy menyatakan bahwa pada tahun 2023 ini produksinya akan meningkat dari 30 ton menjadi 200 ton per hari. Peningkatan tersebut menyusul peningkatan kapasitas pabrik yang mendapat bantuan dana dari Bank Dunia senilai Rp100 miliar.
“Setelah kapasitas produksi naik menjadi 200 ton per hari, saya yakin Kota Cilegon justru akan defisit sampah. Untuk mengatasinya, kami akan bekerjasama dengan pemerintah daerah lain dalam hal pasokan sampah. Yang sudah berjalan di antaranya bersama Pemkab Serang,” papar Helldy.
(*Fer/Red)