Cilegon, CNO – Beberapa warga Kota Cilegon mengeluh lantaran semakin menjamurnya para pengemis, pengamen dan waria pengamen yang berkeliaran di pusat kota.
Kurniadi, warga Krenceng, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, mengaku harus menyiapkan banyak uang receh saat nongkrong di titik keramaian.
Keasyikannya duduk santai di salah satu caffe di kawasan Bundaran Perumnas Cibeber harus terusik ketika ada pengamen waria yang iseng mencoleknya.
“Kalau ada mah kita kasih, tapi kalau bentar-bentar pengemis datang, receh juga harus banyak. Gak dikasih juga gimana,” katanya.
Kurniadi menyebut, diantara pengamen yang silih berganti datang menghampirinya didominasi oleh anak kecil dan waria.
“Kebanyakan anak kecil. Tapi yang buat saya keki mah bencong ini, bukan cuma satu, dua. Joged-joged pake nyolek lagi,” keluhnya.
Dia pun mempertanyakan kinerja dinas yang selama ini mengurusi hal tersebut, dalam hal ini Dinas Sosial Kota Cilegon.
“Ini gimana sih kinerja dinas terkait. Kok tak perhatikan makin banyak aja. Bisa jadi Cilegon ini jadi kota bencong kalau terus dibiarkan,” tambahnya.
Hal yang sama diutarakan Didi, warga Tangerang yang sengaja istirahat melepas lelah di salah satu kedai di belakang gedung DPRD Cilegon.
Menurut pria yang mengaku akan menuju kawasan wisata Anyer ini, dirinya datang ketempat tersebut untuk istirahat sejenak.
“Iya ini di Cilegon banyak amat ya anak-anak kecil yang minta-minta gitu bang. Miris aja, harusnya kan anak-anak ini dibina oleh Dinsos,” katanya.
Dirinya memaklumi jika yang datang itu pengamen yang menurutnya punya karya seni. “Tapi kalau banyak gini ya harus siapin receh juga,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, menjamurnya pengamen ini tidak hanya ditemukan di Bundaran Perumnas Cibeber dan kedai belakang gedung DPRD Cilegon.
Tempat-tempat keramaian seperti warung di kawasan Jalan KH Wasyid, Alun-alun Cilegon, beberapa taman kota tak luput dari serbuan pengamen, pengemis dan waria.
(*Fer/Red)