Cilegon, CNO – Bakal Calon Walikota Cilegon, Helldy Agustian mendatangi Kampung Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Sabtu (28/12/19).
Kehadiran Ketua Yayasan Suara Hati Kita di kampung ini untuk memberikan bantuan pendidikan barupa peralatan penunjang belajar dan sedikit renovasi untuk gedung Madrasah Darul Ilmi.
Secara simbolis, Helldy menyerahkan bantuan kepada kepala madrasah disaksikan warga dan tokoh masyarakat setempat.
Saat menyerahkan bantuan, Helldy mengatakan, Kota Cilegon yang mendapat julukan kota dolar nampaknya tidak sebanding dengan kondisi pendidikannya.
“Faktanya, masih ada gedung dan fasilitas sekolah dengan kondisi memprihatinkan,” ujarnya.
Menurut Helldy, selama puluhan tahun dirinya selalu mengkritisi masalah pendidikan di Kota Cilegon namun hal ini tidak memberikan perubahan yang signifikan.
“Sudah hampir 12 tahun saya mengkritisi dunia pendidikan di Cilegon. Sampai sekarang tidak ada perubahan,” katanya.
Helldy menyadari, untuk merubah Kota Cilegon kearah yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan, terasa berat jika menggunakan dana pribadi.
“Terasa sangat sulit jika harus dari kantong pribadi saya. Maka dari itu, saya mencalonkan diri menjadi walikota demi terwujudnya Cilegon yang sukses dan pendidikan yang merata,” ujar Helldy.
Ditambahkan juga oleh Helldy, kualitas pendidikan yang buruk berbanding lurus dengan kualitas SDM sehinga berdampak kepada pengangguran.
“Kita lihat dampaknya, pengangguran di Cilegon sangat tinggi, bahkan tertinggi se-Provinsi Banten. Insya Allah jika diridoi jadi Walikota Cilegon, saya akan mewujudkannya,” tambahnya.
Sedangkan menurut Kepala Madrasah Darul Ilmi, Jawadi, sekolah yang berdiri tahun 2008 ini, tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Siswa kami berjumlah 100 orang, bangunan berdiri dari tahun 2008. Jam belajarnya kami bagi dua, ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, karena jumlah siswa yang banyak tapi ya beginilah keadaannya,” kata Jawadi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, bangunan madrasah ini tampak tidak memiliki plafon dan terlihat memprihatinkan.
Kursi dan meja yang berada di lima ruang kelas terlihat kurang memadai, sedangkan ruang guru harus berbagi dengan toilet umum yang ukurannya tidak seberapa.
(*Fer/Red)