Cilegon, CNO – Sebagian besar anak-anak penyandang disabilitas di Kota Cilegon belum mendapat kesetaraan pendidikan seperti anak lain pada umumnya. Hal ini terjadi lantaran minimnya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Kota Cilegon.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon Heni Anita Susila, saat memperingati Hari Disabilitas Internasional tingkat Kota Cilegon, Kamis (12/12/19).
“Berdasarkan data tahun 2018, jumlah anak penyandang disabilitas tercatat sebanyak 500 lebih. Dari jumlah tersebut semuanya belum mendapatkan hak pendidikan seperti anak pada umumnya,” kata Heni di Rumah Dinas Walikota Cilegon.
Heni menambahkan, sekolah untuk anak berkebutuhan khusus biayanya lebih tinggi dibandingkan sekolah umum. Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan jumlah sekolah untuk anak disabilitas. “Karena mengenai itu merupakan kewenangan Dinas Pendidikan,” katanya.
Namun Heni mengaku terharu lantaran saat ini sudah ada beberapa sekolah swasta di Cilegon yang bersedia mengajar anak berkebutahan khusus ini.
“Diantaranya adalah sekolah Yayasan Mutiara Bunda, Al Hadid dan SMA Muhamadiah dan beberapa sekolah lainya,” tambahnya.
Sedangkan Walikota Cilegon, Edi Ariadi menyampaikan, saat ini telah dibangun satu sekolah negeri untuk anak berkebutuhan khusus termasuk sarana dan prasarananya di Kota Cilegon.
“Berkat bantuan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLH), sekolah ini dibangun di atas lahan seluas empat ribu meter milik Pemerintah Kota Cilegon,” tambahnya.
Edi berharap, melalui sekolah ini, anak-anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan hak yang sama seperti anak pada umumnya.
(*Fer/Red)