Cilegon, CNO – PT Krakatau Steel akan dipanggil Komisi II dan IV DPRD Kota Cilegon terkait debu batu bara dari produksi blust furnace yang mencemari permukiman warga beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Golkar Rafiudin saat menggelar reses di rumahnya, Lingkungan Pekalongan RT/RW 01/01 Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Sabtu (21/12/19).
“Memang pada hari Senin PT KS akan dipanggil oleh Komisi II dan IV, untuk bagaimana mengatasi permasalahan ini tidak terulang kembali,” ujar anggpta Komisi IV ini.
Hal tersebut dia ungkapkan lantaran banyak keluhan yang disampaikan masyarakat saat dirinya menggelar reses ini, salah satunya seperti yang disampaikan Ketua Karang Taruna Kelurahan Deringo, Opa Mustapa.
Menurut Opa, langkah yang dilakukan PT Krakatau Steel belum cukup mengingat kata dia, ini menyangkut kesehatan masyarakat.
“Kita di kelurahan (Deringo) baru hanya menerima bantuan distrubusi susu, dan untuk posko kesehatan jangan hanya di Kelurahan Samangraya saja, melainkan di Kelurahan Deringo pun ada,” harapnya.
Opa menambahkan, lantaran bantuan dari PT Krakatau Steel ini kurang, maka diharapkan perusahaan plat merah ini memberikan bantuan lebih, karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat secara langsung dan tidak langsung.
“Kita sih harapannya ada kompensasi lebih dari itu, karena ini berkaitan dengan masyarakat, juga langsung bersentuhan dengan kesehatan. Kalau hanya susu itu juga quotanya 1 berbanding 10,” ujar Opa.
Lebih lanjut Rafiudin mengatakan, dirinya mengaku menampung semua aspirasi yang disampaikan masyarakat di dapilnya, namun ada skala prioritas khususnya kebutuhan dasar masyarakat.
“Khususnya masalah debu yang memang urgent dan harus segera di atasi,” timpalnya.
Namun dirinya juga tak mengesampingkan persoalan lain salah satunya infastruktur yang juga mengemuka dalam reses tersebut. Meski akan terbagi dalam beberapa tahap, dirinnya akan merealisasikan pembangunan infrastruktur ini.
“Soal infrastruktur yang utamanya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, harus dilakukan. Kenapa?, karena selain secara ekonomi semakin merata, akses dan waktu juga lebih cepat,” tandasnya.
(*Red/Fer)