Cilegon, CNO – Seorang pria yang berprofesi sebagai guru, sejak satu tahun ini mengembangkan tanaman stroberi di balkon rumahnya. Angga Ramadhan merasa penasaran dan ingin mematahkan sebuah pendapat bahwa buah berwarna merah ini tidak dapat tumbuh di daerah beriklim panas.
“Penasaran aja sama ingin mematahkan argumen orang yang bilang stroberi enggak bisa tumbuh di daerah yang cuacanya panas. Setelah coba-coba Alhamdulilah hasilnya,” kata Angga, warga Lingkungan Gardu Iman, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Selasa (13 April 2021).
Angga mengaku sudah beberapa kali memanen buah stroberi yang ditanamnya namun belum pernah dipasarkan. Ia optimis yang dilakukannya tersebut akan dciikuti oleh warga lainnya yang ingin berkebun dilahan terbatas.
“Kalau panen udah sering, paling kebutuhan tetangga aja. Kalau untuk pasar belum, saya paling jual bibitnya aja itupun enggak nentu harganya,” ujarnya.
Ia berkeinginan, rumah yang ia tempati dipenuhi tanamanan produktif sehingga setiap orang yang berkunjung ke rumahnya bisa merasakan sensasi berbeda dari rumah-rumah lainnya.
“Saya inginnya dibuat kaya yang di Ciwidey, jadi konsepnya hijau dan bisa metik buah yang ada. Baru cita-cita, mudah-mudahan aja bisa terkabul,” tuturnya.
Sementara itu, Lurah Warnasari Hayani yang ikut melihat-lihat tanaman stroberi Angga mengatakan, persoalan sempitnya lahan di wilayahnya membuat warga tertarik mengembangkan pertanian modern seperti urban farming.
Bahkan ia mengaku saat ini sudah banyak warga Kelurahan Warnasari yang membudidayakan tanaman buah hingga sayuran untuk kebutuhan pribadi ataupun untuk menambah keidahana rumah.
“Alhamdulilah kita berusaha mandiri dengan memanfaatkan segala yang bisa kita olah untuk dimaksimalkan. Dan Alhamdulilah di Kelurahan Warnasari masyarakat bertani modern itu banyak yang minat,” ujarnya.
Hayani juga mengungkapkan, pihaknya akan mengajak beberapa industri yang ada di Warnasari untuk membangun konsep bertanian modern seperti banyak diharapkan oleh warganya.
“Insya Allah kita lakukan yang terbaik untuk warga. Kita ajak industri dan para pemuda yang ada di wilayah ini untuk menciptakan sekaligus membangun konsepnya seperti apa,” tutup Hayani.
(*Fer/Red)