Cilegon, CNO – Tahu dan tempe di pasar-pasar tradisional nihil. Begitu juga di warung makan, terutama warteg. Tidak ada orek tempe. Kelangkaan ini adalah imbas tingginya harga kedelai sehingga membuat pengrajin tahu dan tempe mogok produksi dari 21-23 Februari 2022.
Saat ini harga kedelai Rp11.500 per kilogram. Bahkan pada Mei tahun lalu harganya menyentuh Rp12.000 per kilogram. Padahal pada 2020 harga kedelai masih sekitar Rp8.500 per kilogram.
Delapan puluh persen kebutuhan kedelai Indonesia dipenuhi dari impor. Kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 3 juta ton per tahun. Sedangkan produksi kedelai petani Indonesia hanya 500 ribu hingga 750 ribu ton per tahun.
Janji Jokowi
Saat berkampanye menghadapi Pilpres 2014 di Cianjur, Jawa Barat pada 2 Juli 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji untuk mencapai swasembada pangan, termasuk kedelai.
“Kalau ke depan Jokowi-JK yang jadi, kita harus berani setop impor pangan, setop impor beras, setop impor daging, bawang, kedelai, sayur buah, ikan, karena semua itu kita punya,” kata Jokowi.
Jokowi mulus jadi Presiden dan menunjuk Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan). Jokowi masih ingat dengan janji swasembada yang pernah diucapkannya. Buktinya ia mengultimatum Mentan tiga tahun harus smasembada.
“Saya beri target Menteri Pertanian tiga tahun, tidak boleh lebih. Hati-hati, tiga tahun belum swasembada, saya ganti menterinya,” ujar Presiden Jokowi dalam kuliah umum di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 9 Desember 2014.
Tidak ada Mentan yang dicopot hingga sekarang. Padahal Jokowi masih menjadi Presiden untuk periode kedua. Janji itu seakan terlupakan sehingga masalah kedelai, tahu dan tempe muncul kembali.