Cilegon, CNO – Rencana Pemerintah Kota Cilegon mendirikan SMP Negeri 12 dilokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pabean mendapat penolakan dari sejumlah kalangan, termasuk dari anggota DPRD Kota Cilegon.
Berdasarkan penuturan dari salah satu tim pendiri SMPN 12, penolakan dari masyarakat dan beberapa pihak dengan berbagai alasan disebutnya hal wajar seraya mengajak duduk bersama menyelesaikan masalah tersebut.
“Yang paling terpenting mari kita bersama-sama duduk bareng memecahkan solusi agar di Kecamatan Purwakarta ini minimal ada SMP Negeri yang bisa mengakomodir lulusan SD atau sederajat yang ingin melanjutkan di SMP Negeri,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, rencana pendirian SMPN 12 sebenarnya sudah ada sejak era Wali Kota Iman Ariadi menjabat. Namun karena kendala lahan, niat untuk mendirikan SMPN 12 belum juga terealisasi hingga kini.
Sedangkan di masa Wali Kota Helldy Agustian rencana itu digulirkan kembali. Setelah tim melakukan penilaian dan kajian mendalam, menurutnya lokasi yang paling ideal untuk pendirian SMPN 12 tersebut adalah di SDN Pabean.
“Diantara dua SD Negeri yang ada di Pabean yang paling ideal itu SD Negeri Pabean. Kenapa? di SDN Pabean secara geografis letaknya sangat strategis, lahan untuk pengembangan kedepanya ada, karena lahanya cukup luas,” katanya, Sabtu (27 Maret 2021).
Selain secara geografis, menurutnya tim juga membuat kajian secara ekonomi. Hadirnya SMP Negeri membuat warga di Kedurung dan sekitarnya bisa mendapatkan akses pendidikan negeri tanpa harus terkendala zonasi.
“Hadirnya SMP Negeri yang dekat itu dapat memberikan solusi soal zonasi sehingga siswa yang akan melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni di SMP Negeri tidak terkendala zonasi,” tuturnya.
Ia menyebut, di Kecamatan Purwakarta lulusan SD tahun 2021 ini berjumlah 1.015 siswa dan bersiap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
“Jika pemerintah merealisasikan berdirinya SMP Negeri itu paling yang bisa diakomodir di SMP tersebut cuma 128 siswa. Jika dikurangi lulusan SD yang ada, masih sisa 887 calon siswa yang bisa bersekolah di tempat lain semisal di sekolah swasta,” katanya.
(*Fer/Red)