Cilegon, CNO – Bulan Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa dan di bulan ini juga wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa Babilonia yang budayanya pernah mendominasi utara Jazirah Arab menggunakan kalender suryacandra dan bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.
Penulisan bulan yang disucikan bagi umat Islam ini berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ditulis “Ramadan”. Cek disini. Namun banyak dijumpai bulan kesembilan ini ditulis dengan “Ramadhan”. Sedangkan dalam pengucapannya menurut Bahasa Arab yang benar adalah “Ramadhan”.
Setelah diserap “Ramadhan” ditulis menjadi “Ramadan” lantaran bahasa Indonesia tidak mengenal rangkap konsonan “dh”. Hal ini tidak hanya pada kosakata dari bahasa Arab melainkan semua kosakata termasuk yang berasal dari bahasa daerah yang ada di Indonesia.
KBBI menggunakan kata Ramadan karena mengacu pada aturan penyerapan kosakata bahasa asing. Setiap kosakata asing yang hendak diserap dan menjadi kata baru dalam daftar kosakata bahasa Indonesia wajib mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.