Cilegon, CNO – Kepala Puskesmas Ciwandan dr Lendy membantah bahwa satu warga Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih yang meninggal lantaran terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
“Untuk salah satu warga yang meninggal kita sudah mengkonfirmasi itu. Dan nama-nama pasien yang dilarikan ke RS Kurnia yang sudah didata tadi itu, menurut RS Kurnia tidak terdiagnosa DBD,” kata Lendy di sela-sela sosialisasi penanganan dan penanggulanan DBD di Lingkungan Cilodan, Kamis 16 Januari 2020.
Sosialisasi yang digelar Puskesmas Ciwandan tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti informasi terkait adanya belasan warga Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih yang diduga terserang DBD.
Menurut Lendy, pihaknya melalui pemegang program merespon informasi terkait banyak warga yang diduga terjangkit DBD di wilayah tersebut.
Langkah yang dilakukan puskesmas, menurut Lendy ialah dengan kroscek data, kemudian memastikan nama-nama tersebut masuk ke wilayah kerja atau tidak, dan memastikan diagnosa penyakitnya.
Dirinya juga ingin memastikan kebenaran informasi terkait meninggalnya salah satu warga saat perjalanan dari salah satu klinik di Anyer menuju puskesmas.
Sementara itu Ketua RT 18 Syaefullah meragukan pernyataan kepala Puskesmas Ciwandan. Menurutnya, kasus ini terkesan ada yang ditutupi-tutupi, bahkan pelayanannya kurang standar seperti tidak ada anggarannya.
“Kalau warga sih semua ngomong DBD, tapi pihak puskesmas sih katanya bukan,” kata Syaefullah.
(*Sap/Red)