Cilegon, CNO – Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI Diaz Hendropriyono menyambangi Kota Cilegon, Selasa (24 Januari 2023). Diaz datang ke Cilegon bersama jajaran PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang merupakan perusahaan properti, infrastruktur, utilitas dan teknologi informasi komunikasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rombongan dari ibu kota negara ini datang ke Cilegon untuk melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi pendamping batu bara (co-firing) sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Kota Cilegon.
Usai melakukan pengamatan dan peninjauan, Diaz mengapresiasi pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkot Cilegon bersama PT PLN dan PT Indonesia Power. “Proyek ini yang membawa nama baik Pak Wali dan Kota Cilegon. Apalagi kalau sampai terjadi defisit sampah,” kata Diaz kepada wartawan.
Menurut Diaz, selama ini Indonesia dianggap sebagai negara pembuang sampah terbesar di laut dunia, terutama sampah plastik. “Dengan ini, reputasi kita akan lebih baik di mata dunia,” ujar putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.
Pada kesempatan itu, Diaz juga memuji Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebagai sosok cemerlang yang punya visi jauh ke depan. “Ini luar biasa, sekarang sedang dikembangkan satu hektar yang nanti bisa mengolah 200 ton sampah dari kemampuan sekarang 30 ton sampah per hari. Ini harus kita dukung,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyampaikan terima kasih atas kedatangan Stafsus Presiden RI. “Ini yang kita tunggu, semoga kehadiran beliau ini sampai ke presiden sehubungan dengan proyek percontohan kita ini, yang sudah diresmikan Desember lalu,” katanya.
Hingga saat ini, kata Helldy, sudah ada 20 kabupaten dan kota yang datang ke Cilegon untuk belajar pengolahan sampah. “Ya, sampah ini kan jadi masalah di seluruh wilayah. Tapi Alhamdulillah Cilegon diberi keberkahan untuk bisa mengelola sampah,” katanya.
Helldy juga mengatakan, pemerintah Kota Cilegon saat ini tengah mengembangkan dan memperluas area pabrik pengolahan sampah ini yang juga mendapat support dari Bank Dunia melalui Kementerian PUPR.
“Itu bantuan dari Kementerian PUPR dan Bank Dunia sebesar Rp100 miliar yang dalam waktu dekat kita akan bangun pabrik disini. Sehingga dari semula kapasitas kita 30 ton menjadi 200 ton per hari,” tutur Helldy.
(*Fer/Red)