Cilegon, CNO – Ada yang menarik dari sederet nama ketua tim sukses (Timses) dalam Pilkada Kota Cilegon 2020. Paslon dari jalur perseorangan Ali Mujahidin dan Firman Mutakin (MULIA) menjadikan sosok akademisi muda, Ahmad Munji sebagai kapten pasukan Cilegon Mulia.
Di dunia politik, nama Ahmad Munji tidak pernah terlibat dalam partai politik manapun. Namun aksinya sudah terbukti sukses mengantarkan MULIA melenggang ke Pilkada Cilegon dengan menghimpun 39.262 dukungan warga Cilegon.
Munji siap bersaing dengan ketua timses lainnya yang sudah cukup senior di kancah politik Kota Cilegon, seperti Isro Miroj (Ati-Sokhidin), Sahruji (Iye-Awab) dan Amal Irfanudin (Heldy-Sanuji).
“Mari kita berjuang bersama, untuk perubahan Cilegon, menuju pemerintahan bersih dan masyarakat sejahtera,” kata Munji disela rapat tim pemenangan Mulia, Senin (1 Oktober 2020)
Di usia yang baru menginjak 34 tahun, gelora semangat perjuangan perubahan Cilegon lebih baik dan berkualitas membuat Munji aktif menggalang dukungan untuk memenangkan Mulia.
“Sejak Mulia lolos Verifikasi Faktual di KPU, gelombang dukungan masyarakat Cilegon sangat besar. Artinya adalah melalui perjuangan Mulia, Insya Allah selangkah lagi Mulia menang,” kata Alumnus Pasca Sarjanah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten ini.
Humas media pasangan calon Ali Mujahidin – Firman Mutakin, Rahmat Safra’i mengaku, menjadikan Munji sebagai ketua timses adalah terobosan baru dan segar dalam pertarungan Pilkada Cilegon. Sosoknya yang cerdas, cekatan dan santun menjadi warna yang berbeda dengan timses paslon lainnya.
“Kang Munji adalah seorang akademisi yang mengawali karir sebagai guru madrasah dan dosen, memiliki intelegensi yang baik, paham akan kondisi Cilegon dan berani menyuarakan perubahan,” kata Rahmat.
Dalam pengalaman organisasi, Munji menjabat sebagai Wakil Sekjen Pengurus Besar (PB) Al-khairiyah dan Ketum Himpunan Pemuda Al-khairiyah (HPA) Banten. Jauh sebelum tahapan Pilkada Cilegon dimulai, Munji sudah aktif mengkritisi kebijakan pemerintah Kota Cilegon dengan berbagai aksinya.
“Setiap timses ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Munji memiliki kelebihan sebagai akademisi yang memiliki integritas dan intelektual yang tidak bisa diremehkan oleh pihak lawan,” kata Rahmat.
Menurutnya, dalam Tim Pemenangan Mulia, setiap relawan memiliki keahliannya masing-masing. Tidak ada ikatan kepentingan partai politik membuat para relawan bisa bekerja saling menguatkan. Inilah alasan yang membuat tim Mulia menjadi solid dan berani secara lantang menyuarakan perubahan.
“Ibarat pohon kelapa, ada relawan secara usia lebih berpengalaman, buah kelapa tua menopang buah kelapa muda, agar yang muda tetap tumbuh dan berkembang. Artinya memberi kesempatan anak muda untuk berkiprah, sementara yang senior akan mendukung dan mengontrol,” ungkap Rahmat.
Rahmat menegaskan, jangan meremehkan perjuangan anak muda yang berani menyuarakan perubahan dengan aksi nyata.
(*Fer/Red)