Cilegon, CNO – Ribuan siswa SD hingga SMA se-Kota Cilegon, sejak sejak Senin-Rabu (16-19 Desember 2019) mengikuti Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR IX PMI Kota Cilegon 2019.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 sekolah di Panti Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Cilegon yang salah satu tujuan untuk mengevaluasi kegiatan PMR disemua tingkatan sekolah.
“Jumbara juga merupakan ajang silaturahim, saling berbagi ilmu dan pengalaman serta menguatkan komitmen untuk meningkatkan lagi pembinaan PMR (Palang Merah Remaja) di sekolah pada tahun-tahun berikutnya,” kata Ketua Panitia Jumbara, Muhtar Gojali, Senin (16/12/19).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon ini mengatakan, melalui ajang ini, pihaknya ingin mendorong terwujudnya sekolah siaga bencana (SSB) yang aman, sehat dan ramah.
Program ini, kata dia, merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan peran sekolah dalam mendukung upaya kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana di lingkungan pendidikan.
“Program SSB diharapkan didukung serta dapat diintegrasikan dengan program yang sama di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Cilegon,” ujarnya.
OPD yang dimaksud Muhtar diantaranya, BPBD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran, DP3AKB serta Kemenag.
“Dengan mengintegrasikan program-program tersebut dalam satu gerak dan langkah, diharapkan upaya mewujudkan sekolah siaga bencana akan berjalan efektif, efesien, terkoordinasi dan berkesinambungan di wilayah Kota Cilegon,” katanya.
Walikota Cilegon Edi Ariadi dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kota Cilegon Sari Suryati mengatakan, Pemerintah Kota Cilegon mengapresiasi kegiatan yang memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, sebagai generasi penerus pembangunan, baik dalam konteks fisik maupun mental.
“Peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana sesuai amanat Undang-Undang No. 24 tahun 2007, sangat dibutuhkan, baik dalam masa kesiapsiagaan, tanggap darurat maupun masa pemulihan,” kata Sari.
Hal ini dilakukan agar kegiatan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, efektif dan efesien, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
“Kepala sekolah, guru, pembina serta siswa merupakan bagian dari masyarakat yang juga memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan sekolah siaga bencana yang aman, sehat dan ramah,” timpalnya.
Dikatakan oleh Sari, bersama PMI dan pemerintah, sejumlah sekolah telah membentuk PMR atau unit PMR yang selama ini telah dididik dan dibina untuk mewujudkan sekolah siaga bencana.
“Secara rutin, anggota PMR diberikan pendidikan dan pelatihan atau kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan upaya-upaya pengurangan risiko serta tanggap darurat bencana, baik oleh pemerintah serta oleh PMI,” ungkapnya.
Usai membuka Jumbara, Sekda Cilegon Sari Suryati, Ketua PMI Cilegon Abdul Hakim Lubis bersama unsur Forkominda serta sejumlah kepala OPD melakukan penanaman pohon produktif dan melakukan tanda tangan bersama untuk mendukung program Sekolah Siaga Bencana.
(*Fer/Red)