Cilegon, CNO – Forum Mahasiswa Cilegon (FMC) mempertanyakan pernyataan dari Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) yang menyebut peran polri di masa PPKM buruk lantaran banyaknya kerumunan di objek wisata Anyer, Banten.
Ketua DPC GMNI Novreza Fajri menilai peran kepolisian dalam menertibkan masyarakat di masa pandemi COVID-19 sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diberikan kepada Polres Cilegon saat peringatan HUT ke-75 Bhayangkara.
“Polres Cilegon masuk dalam daftar pemenang PPKM Mikro Terbaik dari 7 kabupaten/kota se-Jawa. Artinya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sudah sangat baik,” tuturnya.
Menurutnya, sudah seharusnya sebagai mahasiswa mengapresiasi hal-hal baik dan jangan sampai membuat gaduh ketika aparat kepolisian sudah melakukan kinerja yang baik.
Ia juga meminta mahasiswa mengapresiasi dengan adanya kebijakan dibukanya kawasan wisata walau masih terbatas. Hal tersebut tentu untuk meningkatkan ekonomi pedagang di sekitar objek wisata.
“Jajaran kepolisian sudah sangat tegas menyikapi masyarakat yang berkerumun dimasa PPKM terutama di kawasan pariwisata Anyer dengan memberlakukan penyekatan sehingga tidak ada kerumunan yang melampaui kapasitas,” katanya.
Ia juga berpesan agar semua pihak paham bahwa di kawasan wisata Anyer terdapat ribuan pedagang yang harus tetap diperhatikan terutama dimasa pandemi COVID-19.
“Saya pikir Kepolisian sudah melaksanakan solusi yang tepat,” katanya.
Sementara itu, Ketua umum PP Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Haryanto meminta agar masyarakat memberikan penghargaan atas kinerja Polri dalam hal ini Polres Cilegon. Cara untuk memberikan penghargaan tersebut yaitu tertibnya masyarakat dan mematuhi aturan yang berlaku.
“Kami mengapresiasi kinerja Polri dalam hal ini Polres Cilegon. Kita tahu seluruh akses masuk wisata dijaga oleh petugas untuk mengatisipasi membludaknya kunjungan wisatawan,” katanya.
Atasnama FMC, Haryanto merasa sangat keberatan dengan pernyataan rekan-rekan HMB yang ada di Jakarta dengan menyebut di objek wisata Anyer bebas berkerumun.
“Yang bersangkutan adalah mahasiswa yang berada di luar wilayah wisata pantai di Banten tentu saja tidak mengikuti perkembangan situasi di lokasi wisata wilayah Anyer secara up to date,” imbuhnya.
Padahal sepengetahuannya, jajaran Polres Cilegon sudah memberlakukan kebijakan memutarbalikkan kendaraan apabila kapasitas wisata menuju Anyer telah mencapai 25 persen demi mencegah penyebaran COVID-19.
Ia juga menyatakan, pemerintah daerah, TNI dan Polri selama masa pandemi COVID-19 ini sudah mengawal ketat penerapan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona, terutama diwilayah menuju wisata Anyer.
“Pemda, TNI dan Polri dalam catatan kami telah berbuat banyak dalam penanganan COVID-19, dan vaksinasi bahkan bagi sembako juga masker. Kami sebagai mahasiswa pun dilibatkan dan bersama-sama dengan Polres cilegon membantu masyarakat yang terdampak COVID-19,” katanya.
(*Fer/Red)