Cilegon, CNO – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta menemui Ali Mujahidin (Mumu) di kantor PB Al-Khairiyah Citangkil, Jumat (18 Desember 2020) sore.
Pertemuan dua kubu yang saling berlawanan saat Pilkada Cilegon itu berlangsung tertutup di salah satu ruangan kantor PB Al-Khairiyah. Saat bertemu Helldy dan Sanuji, Mumu didampingi Ahmad Munji, Ketua Tim Pemenangan Mulia.
Helldy Agustian usai menggelar pertemuan itu mengatakan, kompetisi tidak mungkin berlanjut pasca pilkada selesai sehingga silaturahmi harus dijalin demi kemajuan Cilegon.
“Pilkada sudah lewat, perhitungan sudah selesai. Ini semua kan putra-putri terbaik Kota Cilegon, membangun bareng-bareng, kita kan satu keluarga dan satu saudara,” katanya.
Helldy mengaku, untuk membangun Kota Cilegon dibutuhkan kerjasama serta bantuan dari berbagai pihak yang memiliki kesamaan visi dan misi. Al-Khairiyah sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama berdiri, perlu dijadikan sebagai tempat berguru.
“Supaya orang-orang Cilegon bisa kuliah, ada harapan-harapan untuk orang miskin bisa berkompetisi di dunia pendidikan. Makanya kita banyak berguru dalam dunia pendidikan,” ujarnya.
Dikatakan juga olehnya, setelah bertemu Mumu, selanjutnya ia juga akan bertemu dengan lawan-lawannya di Pilkada Cilegon. Pernyataan Helldy tersebut juga dibenarkan oleh wakilnya, Sanuji Pentamarta.
“Insya Allah silaturahim ke semua paslon. Pak Haji Mumu yang selama ini komunikatif,” kata Sanuji.
Sanuji juga menyebut, kehadiran mereka ke Al-Khairiyah lantaran sejarah Kota Cilegon tidak bisa dipisahkan dari lembaga pendidikan yang didirikan oleh pahlawan nasional Brigjen KH. Syam’un tersebut.
“Kampus besar, kampus sejarah, tentu ini punya peran besar kedepan untuk membangun Cilegon,” tuturnya.
Sedangkan Mumu mengaku telah menyampaikan beberapa hal kepada pasangan Helldy-Sanuji yang akan memimpin Kota Cilegon kedepan diantaranya persoalan pendidikan, pengangguran dan banjir.
“Saya nitip ke Pak Helldy tadi tentang guru madrasah tolong diperhatikan, kemudian soal banjir, soal pengangguran. Saya kira ini PR besar buat siapa yang memimpin Cilegon kedepan,” ujarnya.
Mumu juga mengaku siap bersinergi dengan Helldy-Sanuji dalam memajukan Kota Cilegon lantaran dirinya merupakan bagian dari masyarakat dan hal tersebut wajar saja.
“Kalau memang ada barang kali sisi lain meskipun sedikit yang perlu diberikan masukan atau dibantu, saya kira wajar aja wong masyarakatnya kok. Haruslah (siap jika diminta memberi masukan) selama itu positif,” tuturnya.
Mumu juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan gugatan terkait hasil Pilkada Cilegon lantaran yang diinginkannya adalah adanya perubahan di Cilegon.
“Sejak sebelum pilkada kita kan sudah ketemu bertiga. Kalau diantara tiga ini yang menang kita tidak akan melakukan gugatan. Pentingnya buat kita Cilegon itu perubahan ganti pemimpin, bukan soal siapa yang jadi pemimpin,” kata Mumu.
Pada kesempatan tersebut Mumu juga mengimbau kepada semua pihak yang akan melayangkan gugatan soal hasil pilkada untuk menerima hasilnya demi Cilegon yang lebih baik.
“Jangan sampai nanti ada yang digugat, yang lain ada yang menggugat lagi. Kalau ada pihak nomor sekian yang menggugat nomor 4, tidak menutup kemungkinan kita juga akan menggungat ke nomor sekian, jadi ngga selesa-selesai,” ucapnya.
(*Fer/Red)