Serang, CNO – Malam hari sebelum terjadinya banjir di Kota Serang, wilayah Kota Serang dan hulu aliran Sungai Cibanten di Kabupaten Serang dan Pandeglang diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi.
“Curah hujannya mencapai 243 mm dengan durasi yang sangat lama, dan ini yang disebut dengan hujan kala ulang yang siklusnya 200 tahunan. Ini luar biasa sekali,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC 3) I Ketut Jayada, Selasa (2 Maret 2022).
Akibat curah hujan tinggi tersebut, Bendungan Sindangheula mengalami kelebihan volume air sebanyak 2 juta kubik dari kapasitas maksimum 9 juta kubik. Lantaran kelebihan volume itu, kata Ketut, secara alami air mengalir ke Sungai Cibanten.
“Masalahnya Sungai Cibanten kondisinya mengalami penyempitan dan sedimentasi sehingga tidak mampu secara aman mengalirkan kelebihan daya tampung Bendungan Sindangheula yang sebesar 2 juta kubik tersebut ke wilayah hilir Sungai Cibanten di perairan laut Kota Serang dan Kabupaten Serang,” kata Ketut kepada Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Oleh karenya, Ketut meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk dapat memperlakukan sungai bukan sebagai halaman belakang sehingga kemudian tidak mempedulikan kondisi sungai.
“Nanti kalau sudah kita tata, mari kita jaga sungai bersama-sama. Jadikan sungai itu sebagai beranda, sebagai teras depan rumah sehingga kita ingin mempercantik dan menjaganya terlihat baik,” kata Ketut.
(*Fer/Red)