Cilegon, CNO – Ratusan rumah dari dua kelurahan di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon terendam banjir, Minggu (7 Februari 2021) dini hari. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Sabtu menjadi salah satu pemicunya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, terdapat 807 KK yang rumahnya terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Medaksa di daerah setempat.
Beberapa wilayah yang terdampak diantaranya Lingkungan Sudimampir, Baru dan Langon, Kelurahan Tamansari, serta Lingkungan Sawah, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cilegon Afu Mafruh, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan sehingga membuat air sungai meluap. Drainase yang buruk disebutnya juga menjadi pemicu terjadinya banjir.
“Hujan intensitas sedang-lebat di wilayah Kota Cilegon menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik,” kata Afu Mafruh.
Dia mengaku tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut dan dirinya memastikan saat ini banjir sudah mulai surut.
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 04 Lingkungan Baru, Ade Sunengsih mengatakan, ada sekitar 94 rumah di wilayahnya yang terdampak banjir. Meski air telah surut, namun sebagian rumah warga masih ada yang terendam.
Ade juga mengaku, banjir di wilayahnya disebabkan oleh meluapnya Sungai Medaksa yang tak mampu menampung debit air yang terlalu tinggi.
“Kita langganan banjir, setahun bisa sampai tiga kali. Wilayah inikan dataran rendah ditambah lagi saluran air dari sejumlah kampung larinya ke kita,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, buruknya drainase juga menjadi penyebab utama terjadinya banjir di wilayah tersebut. Kendati terendam banjir, warga tetap bertahan sambil membersihkan rumah mereka dari material yang terbawa banjir.
“Bertahan cari tempat yang bisa dipakai istirahat, enggak tahu kalau hujan lagi. Kemungkinan kita mengungsi, tadi aja ketinggian air mencapai satu meter di sini,” imbuhnya.
(*Fer/Red)