Cilegon, CNO – Seorang pekerja di Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon mengaku prihatin dengan keluhan warga terkait pembuangan limbah RPH ke Sungai. Limbah ini menyebabkan air sungai menjadi berbuih dan keruh.
Merespon keluhan tersebut, pekerja di RPH bernama Wahyudi ini memutar otak agar limbah-limbah tersebut memiliki nilai tambah sehingga tidak lagi mencemari lingkungan. Saat ini, berkat inovasinya, sungai menjadi bersih.
Setelah melakukan riset selama 5 tahun, Wahyudi berhasil menciptakan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah ruminansia dan limbah darah sapi dari RPH. Inovasi ini menghantarkannya meraih juara dua dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) unggulan tingkat nasional.
Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) di Bandar Lampung, Rabu (7 Juni 2023).
Wahyudi menjelaskan, ia pertama kali mengikuti lomba TTG tingkat Kota Cilegon dengan semangat coba-coba namun berhasil meraih juara pertama. Selanjutnya, Bappedalitbang Kota Cilegon menunjuknya untuk mengikuti lomba TTG tingkat provinsi pada Mei 2023. Ternyata, ia berhasil meraih juara pertama.
Berkat prestasinya tersebut, teknologi unggulan Wahyudi kemudian diikutsertakan dalam kompetisi tingkat nasional. Akhirnya, ia berhasil meraih juara kedua di tingkat nasional dan menerima penghargaan dari Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat senang atas raihan penghargaan ini. Dimana, saya juga dapat mengharumkan nama Kota Cilegon di tingkat Provinsi Banten maupun di tingkat nasional dengan inovasi ini,” ujar Wahyudi.
Wahyudi menambahkan, bahwa inovasinya tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, namun ia berharap prestasinya juga dapat menginspirasi generasi muda untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
(*Fer/Red)