Cilegon, CNO – Virus Corona masih mendominasi pemberitaan nasional dan internasional. Minggu, 26 Januari 2020, virus yang telah merenggut lebih dari 56 nyawa warga negara China ini menempati peringkat teratas di penelusuran Google.
Warga dunia merasa resah dengan penyebaran virus tersebut. Kabar terakhir, virus ini telah menjangkiti 1.975 orang. Virus yang awalnya menjangkiti Kota Wuhan, Provinsi Hube, China ini dikabarkan sudah menyebar di 13 negara.
Keresahan penyebaran virus corona juga dikhawatirkan oleh elemen masyarakat Kota Cilegon. Ketua Lembaga Perlindungan Kosumen (LPK) yang juga pemerhati sosial Cilegon, Luthfi Abdullah menganggap Kota Cilegon rentan terhadap penyebaran virus ini.
Menurut Lutfhi, sebagai kota industri, Cilegon dinilai rentan bisa ikut terjangkit virus ini lantaran keluar masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) khususnya asal China.
“Virus corona yang sedang melanda dunia harus disikapi oleh masyarakat industri Cilegon, karena tidak sedikit tenaga kerja asing yang ada di Cilegon, terutama TKA asal China dimana virus corona tersebut berasal mula,” kata Luthfi, Minggu 26 Januari 2020.
Luthfi meminta Pemerintah Kota Cilegon agar segera melakukan langkah-langkah preventif, diantaranya dengan melakukan pendataan TKA dan melakukan chek up medis untuk mendeteksi dan mencegah masuknya virus mematikan ini.
“Ada banyak TKA asal China di Cilegon ini. Tentunya Pemerintah Kota Cilegon harus melakukan upaya pencegahan virus corona dengan hilir mudiknya TKA asal China di Cilegon. Bukan tidak mungkin mereka terjangkit,” ujarnya.
Dipaparkan oleh Luthfi, secara teknis pemerintah pusat dan daerah harus melakukan upaya pencegahan agar virus ini tidak masuk ke wilayah Indonesia termasuk Cilegon.
“Perlu diketahui bahwa TKA asal China ini tiap 3 bulan mereka berganti orang entah kerena visa kunjungan atau visanya yang bermasalah,” ujarnya.
Lutfhi meminta pemerintah Kota Cilegon, khususnya Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, imigrasi serta pelayaanan Karatina harus menjalin koordinasi untuk melakukan scraining yang ketat terhadap TKA asal China.
“Kita tidak ingin virus corona masuk ke dalam Kota Cilegon dan akan berdampak kepada anak-anak kita,” katanya.
(*Fer/Red)