Cilegon, CNO – Lantaran satu pemilik suara hilang saat digelarnya pemilihan ketua, pelaksanaan Temu Karya Daerah (TKD) Karang Taruna Kota Cilegon, Selasa (15 September 2020) berakhir deadlock.
Hilangnya satu pemilik suara ini terjadi pasca jalannya sidang dihentikan sementara lantaran memasuki waktu sholat Maghrib. Saat sidang kembali digelar, satu pemilik suara ini tak kunjung kembali memasuki ruangan.
“Bagi kawan-kawan yang belum memasuki ruang sidang, harap secepatnya memasuki ruangan dan mengikuti proses sidang pemilihan,” kata pimpinan sidang, Rahmadi Ramidin.
Kendati sudah berkali-kali dipanggil, namun satu pemilik suara ini, Ado yang merupakan Ketua Karang Taruna Kecamatan Jombang tidak juga kembali memasuki ruangan sidang.
Panitia berinisiatif mencari Ado, namun setelah kurang lebih satu jam melakukan pencarian, panitia tidak menemukannya.
Muncul kecurigaan, hilangnya Ado ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh salah satu kubu calon ketua.
Perlu diketahui, 2 calon ketua Karang Taruna, Hasanudin dan Mahdi Arj memperolah suara sama (5) saat dilakukan pemilihan, sehingga pemilihan harus diulang.
Saat akan dilaksanakan pemilihan ulang inilah, Ado tidak kembali ke ruangan sidang.
Melihat situasi tersebut, Ketua Karang Taruna Kecamatan Citangkil, Mulyana mengusulkan agar Temu Karya dibatalkan.
“Karena salah satu kawan kami hilang, dia punya hak suara maka kami menginterupsi untuk TKD di cabut dan batal, dikembalikan ke provinsi,” katanya.
Sedangkan Ajis Ireng, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cilegon curiga Ado diculik oleh salah satu senior Karang Taruna yang mempunyai kepentingan politik.
“Di cabut saja. Apa mengkenen kien, pemilihan Ketua Karang Taruna Bae maen culik-culikan segala (gimana seperti ini, pemilihan Ketua Karang Taruna saja kok culik-culikan segala). Kalau seperti ini kami anggap TKD ini tidak sah,” katanya dengan nada tinggi.
Situasi semakin memanas dan suasana ruangan semakin terlihat gaduh yang membuat pimpinan sidang, Rahmadi Ramidin berusaha menenangkan peserta.
“Bung, bung!, tenang. Tenang kawan-kawan, berikan kami waktu untuk berkoordinasi dengan perwakilan provinsi, tenang, tenang,” katanya.
Hal ini juga membuat Ketua Harian Karang Taruna Provinsi Banten, Iwan Pristiasya turun tangan. Dia berharap para peserta yang merupakan anggota dan pengurus Karang Taruna untuk mengedepan keutuhan oraganisai.
“Sementara TKD ini ditunda sampai batas waktu yang belum di tentukan. Ini adalah dinamika organisasi, apapun keputusan ini akan kami bawa ke pimpinan tertinggi di Provinsi Banten. Mudah-mudahan ada keputusan terbaik buat Karang Taruna Cilegon,” katanya.
(*Fer/Red)