Cilegon, CNO – Bank Jabar Banten (BJB) memberikan penawaran penyertaan modal kepada Pemkot Cilegon pada 2024 sebesar Rp22 miliar. Penawaran itu dilakukan seiring dengan adanya right issue program penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang dilakukan Bank BJB.
Manajer Bisnis Komersial dan UMKM Bank BJB Cabang Cilegon Adi Ridwan Fadillah mengatakan, penawaran penambahan modal itu dilakukan karena Bank BJB ingin naik kelas dari dari Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) II ke KBMI III.
Diketahui, KBMI II adalah bank dengan kepemilikan modal sebesar Rp6-14 triliun. Sedangkan KBMI III Rp14-70 triliun. Sementara modal inti Bank BJB hingga September 2022 sebesar Rp12,02 triliun.
“Kita ingin naik kelas. Target kita dengan right issue ini bisa mengumpulkan modal sebesar Rp3,7 triliun sehingga total modal inti kita pada 2024 bisa mencapai Rp16,4 triliun,” kata Adi usai rapat koordinasi penyertaan modal ke Bank BJB, di Setda Kota Cilegon, Senin (6 Februari 2023).
Menurut Adi, penawaran penambahan modal kali ini tidak hanya diberikan kepada Pemkot Cilegon. Rencananya daerah lain yang memiliki saham di Bank BJB juga diberikan penawaran.
Adi menambahkan, dari target modal masuk sebesar Rp3,7 triliun, Pemkot Cilegon diharapkan dapat menempatkan dana Rp22 miliar sehingga total modal Pemkot Cilegon di Bank BJB mencapai Rp47 miliar.
“Tentunya angka ini bisa bertambah bila kemampuan keuangan Cilegon bisa lebih baik. Harapannya diambil karena untuk mendukung bisnis BJB. Tentunya bisnis ini juga prospektif,” jelas Adi.
Perubahan Perda
Menyikapi tawaran tersebut, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin menyambutnya dengan baik. Namun hal itu harus juga dilakukan penyesuaian regulasi. Berdasarkan Perda Kota Cilegon Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal, kuota penyertaan modal Pemkot Cilegon ke BJB telah habis.
“Di Perda itu kan disebutkan bahwa penyertaan modal kita maksimal sampai Rp25 miliar. Sedangkan sampai dengan tahun ini total modal kita di BJB sudah mencapai Rp24,99 miliar,” kata Maman.
Oleh karena itu, pihaknya akan segera membuat tim untuk merevisi perda tersebut agar penyertaan modal yang ditawarkan dapat direalisasikan. “Tentu harus mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah juga,” tambah Sekda.
Sedangkan Asda II Pemkot Cilegon Tb Dikrie Maulawardhana menargetkan perubahan perda akan rampung sebelum disahkannya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024. “Insya Allah Mei 2023 selesai,” kata Dikrie.
Menurutnya, penyertaan modal ke Bank BJB dinilai menguntungkan. Dari penyertaan modal sejauh ini yang mencapai Rp24,99 miliar, BJB sudah memberikan total dividen sebesar Rp69,5 miliar.
“Tingkat pengembaliannya mencapai 278,21 persen. Ini luar biasa besar sehingga penawaran penambahan modal ini harus kita pertimbangkan,” katanya.
(*Fer/Red)