Cilegon, CNO – Kota Cilegon meraih penghargaa silver winner dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Penghargaan ini didapat lantaran Kota Cilegon dinilai berkontribusi besar terhadap pendidikan tinggi. Hal ini berdasarkan Laporan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV tahun 2023.
Penghargaan yang diserahkan kepada Wali Kota Cilegon Helldy Agustian ini sekaligus menempatkan Kota Cilegon sebagai kabupaten/kota terbaik pertama di Provinsi Banten. Sedangkan silver winner merupakan peringkat kedua terbaik di wilayah IV Jawa Barat-Banten.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten, M Samsuri mengatakan, pemberian penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi terhadap kepala daerah yang telah memiliki kebijakan dan kontribusi besar terhadap pendidikan.
Dimana, ada tiga kabupaten/kota di wilayah IV Jawa Barat-Banten yang memiliki kontribusi paling tinggi yakni Kabupaten Indramayu, Kota Cilegon dan Kabupaten Purwakarta.
“Kita pahami bahwa lembaga pendidikan, pemerintahan, dunia usaha dan industri perlu bersinergi. Sebab, kita memiliki orientasi terhadap pendidikan berkualitas, baru kemudian bicara kuantitas dan angka partisipasi,” kata Samsuri, Kamis (17 Februari 2023).
Atas dasar itu, Samsuri menambahkan, pada momen Pemberian Penghargaan dan Rakor LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten itu juga dilakukan penandatangan nota perjanjian kerjasama dengan dengan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat-Banten.
Menurut Samsuri, di Jawa Barat dan Banten terdapat 445 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan 7 diantaranya memiliki akreditasi unggul, sementara untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada 13 dengan 6 diantaranya terakreditasi unggul.
“Pada kurikulum pendidikan, akan ada 3 semester belajar di luar kampus yakni di pemerintahan, dunia usaha dan industri. Jika bersinergi, maka momentum ini bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Dalam hal ini, Samsuri berharap agar para kepala daerah yang memiliki program pendidikan tinggi seperti beasiswa atau lainnya bisa melakukan koordinasi dengan LLDIKTI. “Kita akan sinkronkan dengan program yang ada di kementerian, sehingga bisa seimbang,” ucapnya.