Cilegon, CNO – Para nelayan di Desa Puloampel melakukan perbaikan pangkalan atau tambatan perahu secara mandiri, Minggu (30 Mei 2021). Hal ini dilakukan lantaran minimnya dukungan perusahaan di wilayah tersebut.
Ketua Pangkalan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Pulokali, Desa Puloampel, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang Dudi mengaku perbaikan ini dapat dilakukan setelah para anggota melakukan iuran.
“Hanya sebagian kecil saja partisiasi dari industri atau perusahaan. Alhamdulillah teman-teman nelayan begitu kompak, semangat dan antusias,” kata Dudi.
Dikatakannya, tulangan konstruksi dermaga ini menggunakan beton bertulang dengan pertimbangan jika masih menggunakan kayu tidak bertahan lama kendati biayanya lebih rendah.
“Dulu semua bahannya dari kayu, alhamdulillah ini bisa kita buat dengan coran agar lebih awet. Kalau kayu paling beberapa tahun saja,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua HNSI Ranting Kecamatan Puloampel, Salimudin menyayangkan minimnya kontribusi perusahaan dalam perbaikan dermaga itu, padahal perusahaan memiliki dana CSR.
“Jelas industri atau perusahaan besar kan setiap tahunnya wajib mengeluarkan CSR untuk masyarakat sekitar, khususnya nelayan yang terdampak langsung. Kalau saat dibutuhkan saja bantuannya saja minim partisipasinya, lalu ke mana CSR mereka?” ungkapnya.
Ia berharap kepedulian perusahaan terhadap nelayan dapat ditingkatkan lantaran kehadiran beberapa industri di wilayah tersebut telah menggusur keberadaan pangkalan nalayan.
“Mereka datang ke sini bukan hanya harus sinergi tapi juga harus berdampingan dengan nelayan. Sudah berapa pangakalan nelayan yang tergusur industri baik jetty, docking dan pabrik,” tutur Salimudin yang ikut bergotong royong memperbaiki pangkalan bersama anggotanya.
Ia juga mengapresiasi kekompakan nelayan di Pangkalan Pulokali, baik dalam bentuk sumbangsih tenaga maupun materi.
“Luar biasa, nelayan Pulokali yang diketuai Kang Dudi kali ini, kompak dan patut ditiru oleh Pangkalan Nelayan lainnya, khususnya di Kecamatan Puloampel,” ucapnya.
(*Fer/Red)