Cilegon, CNO – Setelah tahun 2021 lalu PT Pertamina (Persero) tidak lagi menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, tahun depan giliran Pertalite dihapus atau tidak lagi dijual. Sebagai gantinya, masyarakat diminta beralih ke Pertamax Green 92.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan nantinya subsidi untuk pertalite akan dialihkan untuk Pertamax Green 92.
Penghapusan Pertalite ini sejalan dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di mana produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91.
“BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (31 Agustus 2023).
Menurut Nicke, setelah sukses merilis Pertamax Green 95 awal Juli lalu secara terbatas, saat ini pihaknya tengah dalam proses untuk meluncurkan Pertamax Green 92 sebagai pengganti pertalite. “Jadi, ada 2 green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk baru dari Pertamina,” jelasnya.
Dengan meluncurkan energi hijau ini, Nicke menekankan tak hanya bisa menurunkan emisi karbon, tetapi juga mengurangi anggaran untuk impor gas. “Jadi ini sudah sangat pas, satu, aspek lingkungan bisa turunkan karbon emisi. Kedua, mandatory bioetanol bisa kita penuhi. Ketiga, kita menurunkan impor gasoline,” tuturnya.
Pertamax Green merupakan pencampuran antara Pertamax dengan bioetanol. Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan. Guna memproduksi Pertamax Green, Pertamina menggunakan tebu sebagai sumber bahan bakar nabati.
(*Fer/red)