Cilegon, CNO – Dua hari sebelum masuk tahun 2020, Walikota Cilegon Edi Ariadi melantik lima pejabat baru di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang selama ini mengalami kekosongan pimpinan.
Lima pejabat baru ini merupakan ASN dengan pencapaian tertinggi saat mengikuti lelang jabatan yang digelar beberapa waktu lalu. Selain melantik pejabat baru di lima OPD ini, Edi juga melakukan mutasi pejabat eselon II secara besar-besaran.
Walikota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, terpilihnya lima pejabat baru tersebut sesuai dengan hasil open bidding serta hasil seleksi wawancara yang dilakukan olehnya bersama Wakil Walikota dan Seketaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon.
“Penilainya dari hasil kompetensi, pengalaman dan kecakapan dari pejabat itu sendiri. Apalagi, lima pejabat pemenang lelang ini kan sebagian sudah lama dan banyak pengalaman. Jadi, saya gak salah pilih untuk menentukan pejabat-pejabat tersebut,” kata Edi, Senin (30/12/19).
Ditegaskan juga oleh walikota, para pimpinan baru di lima OPD ini telah sesuai dengan pertimbangan dan hasil rekomendasi dari KASN (Komisi Aparatur Sipil Negera).
“Intinya sudah hasil rekomendasi dari KASN untuk Pemkot Cilegon menggelar mutasi, rotasi maupun pelantikan lima pejabat tersebut. Dan sudah hak proregratif kita (walikota, wakil walikota dan sekda) untuk menentukan nama-nama pejabat tersebut,” ujarnya.
Edi juga berharap, para pejabat yang menempati pos baru tersebut dapat segera menyesuaikan dengan OPD yang ditempati dan mempercepat pembangunan di Kota Cilegon.
Walikota pun mendesak agar pejabat yang baru dilantik untuk menyelesaikan sisa satu tahun program RPJMD dan mendesak agar pembangunan yang belum terealiasi untuk dapat dikebut.
“Saya minta sisa satu tahun RPJMD harus selesai. Pokoknya gaspol aja. Tidak boleh lambat dalam kerja,” kata Edi.
Edi menambahkan, kinerja yang sudah baik tentunya harus ditunjang dengan pejabat yang baik, sehingga RPJMD dapat selesai disisa masa jabatannya bersama Ati Marliati.
“Mereka harus juga bantu walikota dan wakil walikota. Tak hanya di Kepala Dinas PUTR aja ya, tapi semua. Kita ingin ada perubahan yang nyata untuk Kota Cilegon,” tambah Edi.
Sedangkan Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon Hasbudin melihat pelantikan tersebut sudah sesuai dengan proses yang ada.
“Yang pasti, itu hak kepala daerah dan baperjakat sudah dilakukan tentu juga melalui proses,” kata Hasbudin di Gedung DPRD.
Hasbudin menambahkan, dirinya berpikir positif saja terkait rotasi dan mutasi yang dilakukan Pemkot Cilegon. Sebagai mitra kerja eksekutif, pihaknya akan selalu memantau kinerja para pejabat baru tersebut.
“Mengenai persoalan pas atau tidak pas ya kita nanti liat kinerja mereka. Tapi yang pasti kita sebagai mitra kerja memberikan support, memberikan semangat, supaya memberikan yang terbaik pada masyarakat karena sebagai pelayan masyarakat,” kata politisi PAN ini.
Terlepas persoalan sesuai atau tidak sesuai dengan disiplin pendidikan atau keilmuannya, Hasbudin memandang semua pekerjaan pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapapun.
“Tinggal tergantung personnya itu, mau belajar dan bekerja dengan baik atau tidak. Saya ucapkan selamat bekerja berikan yang terbaik pada masyarakat,” imbuhnya.
(*Fer/Red)