Cilegon, CNO – Guna menekan laju peningkatan angka stunting di Kota Cilegon, pemerintah setempat akan membudidayakan Pohon Kelor. Pohon yang daunnya selama ini dikenal masyarakat setempat sebagai “pengusir setan” itu diyakini memiliki sejuta manfaat.
Oleh karena itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian akan terus melakukan pembinaan terhadap para kelompok tani pohon kelor. Pohon kelor yang memiliki banyak manfaat ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menurunkan angka stunting.
“Selama ini kita ketahui bahwa pohon kelor itu hanya daunnya saja dengan hal yang mistis, tapi ternyata manfaat dari pohon kelor banyak sekali, salah satunya anti oksidan. Pohon kelor juga mengandung vitamin dan mineral diantaranya vitamin B6, B2, C, A, zat besi dan magnesium,” kata Helldy.
Helldy saat berbicara di hadapan Pj Gubernur Banten Al Muktabar pada momen penanaman sejuta pohon kelor mengatakan, pemerintahnya saat ini konsen untuk menekan angka stunting. Berbagai cara dikerahkan untuk menyumbat laju pertumbuhannya.
“Pemkot Cilegon ditargetkan oleh provinsi diangka 14, namun kami menargetkan 9. Kalau provinsi menargetkan 2 digit, tentu kami ingin mendapatkan angka di satu digit saja,” kata Helldy.
Sementara itu Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten bersama TP PKK Provinsi Banten sangat serius menangani stunting di wilayahnya. Penanaman Pohon Kelor yang diinisiasi oleh TP PKK Provinsi Banten merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah.
“Kegiatan penanaman 1000 pohon kelor ini adalah salah satu upaya penurunan angka stunting di Banten, ini bentuk keseriusan kita, bahkan sampai lini kelor pun kita jalankan,” kata Al Mukbatar di wilayah Kelompok Wanita Tani Tayam Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Jumat (23 Juni 2023).
Selain untuk menekan laju pertumbuhan stunting, Al Muktabar berharap penanaman Pohon Kelor ini juga akan menjadi sumber pendapat baru bagi masyarakat. Dengan manajemen yang baik ia meyakini akan membuka lapangan pekerjaan.
“Saya berharap kedepannya nanti akan berkembang sampai lini bisnis, dimana hasil dari pohon kelor dapat diolah dan dikemas dengan baik dan dapat dijadikan lahan lapangan pekerjaan baru, serta kedepannya tetap menjalani kolaborasi antar lini,” katanya.
(*Lum/Red)