Cilegon, CNO – Penampilan paslon nomor urut 1, Ali Mujahidin dan Firman Mutakin (Mulia) dalam debat terbuka Pilkada Kota Cilegon dinilai unggul dalam menyampaikan ide dan gagasan pembangunan Kota Cilegon.
Menurut Humas Media Mulia Rahmatullah Safrai, sambutan hangat dari para relawan Mulia terasa saat menggelar nonton bareng di Rumah Pemenangan Mulia, Sabtu (21 November 2020).
Rahmat mengatakan, penampilan Mulia sangat memukau dengan adu ide dan gagasan dalam pembangunan Kota Cilegon.
“Pada segmen awal, penyampaian visi dan misi, Mulia tampil dengan percaya diri. Tata bahasa yang baik dan mampu membawa semangat yang terasa hingga Cilegon,” kata Rahmat.
Sejumlah poin pembahasan, menurut Rahmat, Mulia unggul dalam debat, baik dalam mengajukan pertannyaan maupun menjawab pertannyan dari paslon lain.
Rolas Karse dalam visi dan misi Cilegon Mulia, menurutnya terbukti mampu menjawab semua pertannyaan dari tim ahli yang merumuskan pertannyaan.
“Hal yang menarik, ketika Mulia bertanya kepada paslon nomor dua tentang strategi penanganan banjir, pengangguran dan korupsi, Ati dan Sokhidin tidak mampu menjawab. Tentang korupsi sama sekali tidak dijawab,” kata Rahmat.
Sementara itu, kata Rahmat, ketika Mulia ditanya paslon nomor dua tentang 25.000 tenaga kerja, Mumu menjawab bahwa starateginya dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki Kota Cilegon.
“Salah satunya dengan memanfaatkan industri hulu hingga hilir dengan membentuk UMKM dan area wewadean. Cuma masalahnya, diurus atau tidak diurus oleh pemerintah,” kata Rahmat menirukan ucapan Mumu.
Hal yang lebih seru lagi, menurutnya saat Mulia mengajuakan pertannyaan ke nomor 3 dan 4, yang sama-sama tidak bisa menjawab.
“Nomor tiga tidak memahami pertannyaan dari Pak Firman menganai MEA, begitu juga ketika Pak Haji Mumu bertanya ke nomor empat, persoalan angka beban biaya sekolah anak di Cilegon tidak bisa dijawab,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, debat putaran pertama ini Mulia mampu menjadi pengendali di setiap segmen dilengkapi fakta dan data. Mulia lebih rasional dalam menyampaikan pendapat.
“Mulia gemar melakukan diskusi terbuka dengan masyarakat. Mendengar keluh kesah, kemudian dipikirkan bersama untuk mendapatkan solusi. Itulah kenapa rolas karse menjadi program kerja yang tepat untuk Kota Celegon,” kata Rahmat.
(*Fer/Red)