Sunday, April 18, 2021
No Result
View All Result
Cilegon News
  • Home
  • News
    Polisi Sergap Truk Pengangkut Miras di Pasar Kranggot

    Polisi Sergap Truk Pengangkut Miras di Pasar Kranggot

    Kapolda Banten Cek Pelabuhan Merak Koordinasikan Larangan Mudik

    Kapolda Banten Cek Pelabuhan Merak Koordinasikan Larangan Mudik

    Helldy Lantik Pengurus Penggerak PKK

    Helldy Lantik Pengurus Penggerak PKK

    Temu Karya Luar Biasa Karang Taruna Kecamatan Ciwandan Belum Jelas

    Temu Karya Luar Biasa Karang Taruna Kecamatan Ciwandan Belum Jelas

    Kapolsek Pulomerak Diganti

    Pelabuhan Merak Dipadati Penumpang

    Pelabuhan Merak Dipadati Penumpang

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Edukasi
  • Sosbud
  • Lingkungan
  • Sudut Kota
  • Kesehatan
Cilegon News
  • Home
  • News
    Polisi Sergap Truk Pengangkut Miras di Pasar Kranggot

    Polisi Sergap Truk Pengangkut Miras di Pasar Kranggot

    Kapolda Banten Cek Pelabuhan Merak Koordinasikan Larangan Mudik

    Kapolda Banten Cek Pelabuhan Merak Koordinasikan Larangan Mudik

    Helldy Lantik Pengurus Penggerak PKK

    Helldy Lantik Pengurus Penggerak PKK

    Temu Karya Luar Biasa Karang Taruna Kecamatan Ciwandan Belum Jelas

    Temu Karya Luar Biasa Karang Taruna Kecamatan Ciwandan Belum Jelas

    Kapolsek Pulomerak Diganti

    Pelabuhan Merak Dipadati Penumpang

    Pelabuhan Merak Dipadati Penumpang

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Edukasi
  • Sosbud
  • Lingkungan
  • Sudut Kota
  • Kesehatan
No Result
View All Result
Cilegon News
No Result
View All Result

Debat Publik Kedua, Pengamat: Masih Jauh dari Harapan Masyarakat

29 November 2020
3 min read
ADVERTISEMENT
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Cilegon, CNO – Pengamat politik Deden Fachruddin Radjab menilai, debat publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon putaran kedua masih jauh dari harapan masyarakat.

Deden menilai, pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan sebagian besar pasangan calon masih sebatas normatif belaka.

BACA JUGA

Ketum Partai Berkarya Tugasi Helldy Raih 1 Fraksi di DPRD Banten

Bentuk Pengurus Harian, DPD PAN Cilegon Gelar ‘Lelang Jabatan’

“Belum fokus kepada permasalahan Kota Cilegon dan masyarakat. Itu terlihat dari jawaban-jawaban yang diberikan sebagian besar Paslon. Hanya Paslon nomor satu yang terlihat berbeda,” kata pria yang pernah menjabat Komisioner KPU Kota Jakarta Timur, Minggu (29 November 2020).

Ia mengatakan, sejatinya debat publik adalah etalase unjuk kemampuan dari para paslon dalam rangka menyampaikan visi-misi dan program kerja apabila terpilih menjadi pemimpin di Kota Cilegon. Sebagai pengamat, Deden melihat hasil debat harus obyektif, walau mungkin secara sisi manusiawi tetap ada sisi subyektifnya.

“Dimulai dari paslon satu jalur independen, terlihat lebih fokus dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan dari paslon-paslon lainnya. Menjawab dengan merinci setiap masalah, kemudian diakhiri dengan solusi,” kata Deden.

Ia mencontohkan, seperti dalam menjawab pertanyaan mengenai dana bansos yang selama ini dianggap tumpang tindih. Ia mengatakan, Ali Mujahidin (Mumu) terlihat visioner lantaran mensinkronkan big data dari semua dinas.

“Mereka yang menerima dana bansos adalah orang-orang yang benar berhak juga hasil sinkronisasi big data tersebut bisa digunakan untuk seluruh pelayanan kepada masyarakat dan bekerjasama dengan stake holder,” kata Deden mengulang kalimat Mumu saat debat.

Hanya saja Deden menyayangkan, Mumu kurang penegasan bahwa sinkronisasi big data tersebut melalui NIK sebagai one singel identity. Meski begitu, apa yang disampaikan merupakan bagian dari solusi tepat atas permasalahan yang sering terjadi dan ketidakmerataan dalam pembagian bansos ke masyarakat.

“Di sesi yang berbeda, saat menjawab masalah mengatasi banjir, Haji Ali Mujahidin kembali menjawab dengan cerdas. Mengatasi banjir itu harus dilihat dari berbagai aspek sehingga mengatasinya dan penanganannya pun harus berbeda,” ujarnya.

“Seperti daerah tertentu dilakukan dengan pengerukan sungai dan ditempat lain dilakukan pembuatan sumur resapan atau di daerah yangg lain dibuat talut penahan banjir rob, daerah lain bisa dibangun DAM,” kata Deden.

Deden mengakui dalam debat putaran terakhir ini pasangan Mulia lebih unggul dalam memahami dan menjawab semua permasalahan disertai solusi. Program rolas karse dalam program kerja dijadikan dasar untuk menjawab selama debat dan membuktikan bahwa ada keseriusan dalam menyusun visi dan misi.

Sedangkan Deden mengaku kecewa dengan paslon petahana karena kurang greget dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. Padahal sebagai incumbent seharusnya sudah lebih menguasai setiap permasalahan yang akan diperdebatkan.

“Seperti pada saat ditanya soal penempatan ASN dan soal KKN. Seharusnya Ibu Ati dan Pak Sokhidin harus berani mengemukakan isu tuduhan yangg tertuju kepada wali kota sebelumnya yang notabene adalah keluarganya sendiri,” ujarnya.

Kata Deden, harusnya pasangan ini berani menyatakan, bila menjadi Wali Kota Cilegon maka akan melakukan reformasi birokrasi yang transparan dan akuntabel.
Ini menjadi momen paling penting untuk membuktikan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan oleh orang-orang selama ini.

Deden yakin, bila jawaban seperti itu maka akan menimbulkan simpati dan juga mungkin dapat mendapatkan kesempatan dari masyarakat untuk membuktikannya dan tidak terjadi hattrick OTT KPK.

“Sedangkan sewaktu menjawab pertanyaan parameter Cilegon Sukses, jawabannya seperti melakukan LPJ didepan anggota DPRD, karena hanya menjawab bahwa semua itu sudah dilakukan saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota. Ibu Ati tidak menunjukkan kehebatan-kehebatan atas keberhasilan membangun Kota Cilegon. Jadi hanya sekedar formalitas dan normatif,” tutur Deden.

Beralih ke paslon nomor 3, Iye-Awab. Menurut Deden, paslon ini banyak menjawab secara retorika belum masuk dan fokus kepada materi yang ditanyakan.

“Seperti pada saat ditanya mengenai meminimalisir KKN apabila menjabat kepala daerah. Jawaban yang diberikan terlalu didominasi calon wali kota, padahal wakilnya berlatar belakang polisi yang menjabat sebagai Kasat Reskrim. Seharusnya diberi kesempatan lebih banyak untuk menjawabnya,” kata Deden.

Sebagai orang yang pernah berkecimpung di bidang penegakan hukum, menurut Deden, bisa jadi Awab akan melakukan pengawasan melekat terhadap seluruh proses administrasi dan pelayanan pemerintah Kota Cilegon, terutama dalam hal pengadaan barang dan jasa.

“Mengingat pernah sebagai polisi, Pak Awab tentu akan lebih mudah melakukan pengawasan dan pengawalan hal-hal tersebut,” kata Deden.

Sementara itu, paslon nomor 4 yang hanya dihadiri Helldy Agustian, Deden menilai hal ini tentunya kurang menguntungkan, terlihat dari jawaban-jawaban yang disampaikan terlalu normatif.

“Pak Helldy selalu menjawab dengan berpatokan bahwa semua sudah ada dalam visi misi, sehingga tidak terlihat greget bagaimana cara mengatasi problematika Kota Cilegon bila nanti menjabat wali kota,” ujarnya.

Deden menduga, karena hadir seorang diri maka bisa jadi mempengaruhi psikologis calon sehingga berdampak pada implementasi yang detail hasil penjabaran visi misi.

“Agar masyarakat tahu persis apa yang akan dilakukan secara detail pun tidak tercapai,” timpalnya.

Setelah mengikuti dua putaran debat, Deden mengatakan semua itu akan kembali kepada hati nurani dan pasion pemilih di kota Cilegon. Deden berpesan, perlu diwaspadai di 10 hari terakhir sebelum pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS-TPS.

“Perlu diwaspadai kecurangan-kecurangan yang mungkin akan terjadi. Karena kecurangan itu bukan hanya ada kesempatan, tetapi kecurangan itu ada niat!” pesannya.

(*Fer/Red)

Tags: Debat Kandidat

Related Posts

Ati Marliati Dianggap Telah Berbohong Kepada Masyarakat

30 November 2020

Cilegon, CNO - Calon Wali Kota Cilegon Ratu Ati Marliati dianggap telah melakukan kebohongan publik saat debat publik putaran kedua,...

Read more

Dua Pengamat Sebut Paslon Nomor 1 Unggul

22 November 2020

Cilegon, CNO - Pengamat media Aat Surya Syafaat menilai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Ali MUjahidin...

Read more

Paslon Nomor 1 Dinilai Unggul Saat Debat Pertama

21 November 2020

Cilegon, CNO - Penampilan paslon nomor urut 1, Ali Mujahidin dan Firman Mutakin (Mulia) dalam debat terbuka Pilkada Kota Cilegon...

Read more
Next Post

Ati Marliati Dianggap Telah Berbohong Kepada Masyarakat

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Ketua Fraksi PAN: Isro Jangan Asal Ngomong

Ketua Fraksi PAN: Isro Jangan Asal Ngomong

7 months ago
tak wali kota keturunan koruptor

Husen Saidan: Siapapun Wali Kota Kedepan, Jangan dari Keturunan Koruptor

1 year ago

Sunyi Tapi Pasti, Perkara Dana Hibah dan Bansos yang Menyeret Nama Ati Marliati Sudah 6 Kali Sidang

6 months ago
parpol pro perubahan

4 Parpol Pro Perubahan Sepakat Berkoalisi Tantang Petahana

1 year ago
bawaslu cilegon

Plt. Direktur RSUD Cilegon Melarikan Diri dari Wartawan Usai Diperiksa Bawaslu

7 months ago

PILIHAN REDAKSI

Pengamat Bilang Pilkada Cilegon Rasanya Seperti Banci Demokrasi

28 November 2020
Tanpa Prahara, KNPI Citangkil Gelar Muscam

Tanpa Prahara, KNPI Citangkil Gelar Muscam

6 February 2021
ikatan keluarga minang

Ikatan Keluarga Minang di Cilegon Punya Ketua Baru

13 March 2020

Kendaraan ODOL Disebut Jadi Penyumbang Kecelakaan Terbesar

18 November 2020

KPU Pastikan Syarat Bacalon Lengkap dan Memenuhi Syarat, Tapi…

14 September 2020

Mako Lanal Banten di Demo Nelayan, Satu Anggota TNI AL Terluka

18 November 2019
LSM Rumah Hijau Pertanyakan PT SGI yang Kembali Keruk Pasir Laut

LSM Rumah Hijau Pertanyakan PT SGI yang Kembali Keruk Pasir Laut

5 June 2020
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2020 Cilegon News. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Hukum
  • Edukasi
  • Sosbud
  • Kabare
  • Lingkungan
  • Ragam Kelurahan
  • Sudut Kota
  • Properti

Copyright © 2020 Cilegon News. All rights reserved.

error: Content is protected !!