Cilegon, CNO – Di salah satu rumah pemenangan pasangan calon Ali Mujahidin – Lian Firman, ada sekumpulan pemuda yang menamakan diri Pemuda WIFI terus melantunkan ayat suci Al Quran tiap malam.
Bertempat di rumah pemenangan yang berada di Link Rawa Arum, Grogol ini, Pemuda WIFI ini terdengar fasih membaca Surat Yasin, dengan tujuan mendoakan agar Kota Cilegon terhindar dari COVID-19 dan aman dari kecurangan pilkada.
Menurut Calon Wali Kota Cilegon nomor urut 1, Ali Mujahidin, di tengah terjadinya degradasi akhlak dan moral di Kota Cilegon yang tinggi, ada sekumpulan anak muda yang masih mau mengaji.
“Ya, ternyata tidak semua pemuda itu kerjaannya hanya nongkrong dan main games,” kata Mumu, Rabu (14 Oktober 2020).
Selain Pemuda Wifi, terdapat pula kumpulan pendekar dari Peguron Jalak Banten Nusantara yang turut serta dalam kegiatan mengaji ini.
“Para pemuda ini merupakan cerminan dari harapan perubahan Kota Cilegon menjadi kota yang adil, makmur, sentosa dan peduli terhadap potensi anak muda,” kata Mumu lagi.
Mengaji, kata Mumu, merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan nilai-nilai spiritual dan akhlak mulia. Bukan sekedar budaya, kegiatan ini juga termasuk ibadah yang memiliki nilai pahala.
Oleh karena itu, Mumu berpesan agar kegiatan mengaji jangan sampai punah seiring tingginya tantangan zaman di era digital.
“Dengan mengaji akan menghalau pengaruh negatif dan perilaku menyimpang. Semakin tinggi nilai-nilai ibadah, maka pemuda akan semakin bersinar dan memiliki akhlak yang mulia. Mampu menghadapi tantangan dan karir pun semakin terarah,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, para pemuda ini juga mencurahkan harapan kepada Ali Mujahidin, calon wali kota nomor 1 yang dinilainya memiliki kemampuan untuk merealisasikan harapan masyarakat Cilegon menuju perubahan.
Menjawab harapan tersebut, Mumu menguraikan masalah pengangguran seraya memberi solusi berupa pemberdayaan ratusan perusahaan yang ada di Cilegon yang memiliki ribuan perusahaan rekanan.
“Ini sangat logis jika diurus oleh pemerintah dan akan menurunkan tingginya angka pengangguran di Kota Cilegon. Mendahulukan wong kite daripada wong luar daerah. Inilah yang namanya pemberdayaan kearifan lokal,” kata Ali Mujahidin.
(*Fer/Red)