Cilegon, CNO – Komunitas Mengejar Kebaikan telah selesai mendistribusikan 100 Al-Quran dan 15 Iqro ke sejumlah pondok pesantren, madrasah diniyah dan sekolah umum di Banten.
Kegiatan bertajuk “Tebar Sejuta Al-Qur’an untuk Tanah Banten” ini merupakan pertama kali dilakukan oleh komunitas tersebut dan berlangsung selama dua hari pada 26-27 Mei 2021.
Sejumlah lembaga pendidikan yang mendapat manfaat di tahap pertama ini adalah Ponpes Baitul Quran, Ponpes An-Nur, SMK Buana Madani, MDA Nurul Athfal, MDTA Al-Mu’min, dan Ponpes Al-Ikhlas 2.
Pendiri komunitas Mengejar Kebaikan Fery Setiawan mengatakan, pendistribusian dilakukan oleh 14 orang yang disebutnya kurir kebaikan dan relawan dari berbagai daerah di Banten. Perjalanan untuk mendistribusikannya juga cukup mengacu adrenalin karena harus melewati jalan bebatuan.
“Melalui Tebar Sejuta Al-Qur’an ini diharapkan dapat membantu para penerima manfaat yang memang belum pernah mendapat bantuan sebelumnya, terlebih lagi untuk ponpes-ponpes penghafal Al-Qur’an yang masih kekurangan dan keterbatasan dengan Al-Qur’an,” kata Fery
Fery juga mengatakan, kendati Komunitas Mengejar Kebaikan baru terbentuk pada 1 Ramadan, namun sudah mendapat respon positif dari berbagai kalangan serta telah banyak kegiatan yang telah terlaksana.
“Insyaallah Kegiatan ini juga akan terus berlangsung sampai mencapai satu juta Al-Qur’an untuk dibagikan kepada para penerima manfaat,” tuturnya.
Salah satu anggota Komunitas Mengejar Kebaikan, Lutfiyah menyebut kegiatan positif ini tidak hanya dapat diikuti oleh anggota komunitas namun seluruh kalangan dengan menjadi relawan mauapun donatur.
“Untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan ini tidak hanya anggota Mengejar Kebaikan saja. Semoga dengan kegiatan ini dapat menambah para penghafal Al-Qur’an di Banten untuk terus semangat dalam menghafal, mengajarkan, dan mengaplikasikan Al-Qur’an,” tuturnya.
Ia pun mengajak masyarakat Banten untuk dapat terus menjaga Al-Qur’an dan mempelajari ilmunya, karena Banten dikenal sebagai Kota Santri.
Sedangkan Fiqri, Kurir Kebaikan diprogram tersebut mengaku dirinya baru tersadar belum mampu menghafal Al-Qur’an dan belum dapat memaksimalkan ibadahnya setelah mengikuti kegiatan itu.
“Semoga kelak mereka dapat bersaksi untuk saya dan seluruh tim Kurir Kebaikan juga para donatur yang telah memberikan kontribusinya dan semoga ini menjadi amal jariyah yang tidak terputus,” ucapnya.
(*Fer/Red)