Cilegon, CNO – Helldy Agustian, tokoh masyarakat yang digadang-gadang akan mencalonkan diri pada Pilkada Cilegon 2020, angkat bicara menyikapi Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada Senin (09/12/19).
Dirinya mengaku prihatin dengan kondisi Cilegon dalam kaitannya keterbukaan informasi publik. Helldy merasa malu dengan daerah lain di Banten yang mana dalam peringkat keterbukaan informasi publik Kota Cilegon menempati posisi buncit.
“Kita malu dengan Pandeglang dan Lebak yang nilainya 90 keatas. Ini kan pasti berkaitan,” kata Ketua Partai Berkarya DPW Banten ini.
Helldy berharap, kedepannya harus ada transparansi dalam bidang proyek dan berbagai hal yang sudah dan akan dilakukan pemerintah. Menurutnya hal-hal tersebut harus dipublikasikan secara luas agar masyarakat tahu.
“Kita berkeinginan, kedepan tata kelola pemerintahan yang lebih profesional dan anti korupsi,” tambahnya.
Dia mencontohkan, beberapa daerah lain di Indonesia memiliki ruang khusus yang mempublikasikan kegiatan pemerintah sehingga tercipta keterbukaan publik.
“Kalau di Cilegon ini kan susah. Kita mau memberi masukan kepada pemerintah itu harus email kemana, WA kemana, telpon kemana? Kan tidak ada,” ujar Helldy.
Helldy menambahkan, korupsi dapat terjadi lantaran dipengaruhi oleh perliku pemimpinnya. Dicontohkan olehnya, jika seorang pemimpin berperilaku bijak maka anak buah juga berperliku sama, termasuk dalam perilaku korupsi.
“Ada bahasa manajemen menyebutkan, how to managing your self baru setelah itu how to managing your people. Sebagai seorang pemimpin harus bisa memberi contoh dulu kepada anak buah, baru bisa mengatur anak buah,” katanya.
Helldy mengusulkan, pemerintah harus membuat lembaga transparansi publik yang memuat informasi berkenaan dengan program-program pemerintah. “Lembaga ini harus bisa diakses secara luas oleh masyarakat,” katanya.
(*Fer/Red)