Cilegon, CNO – Setelah sekian lama menunggu, Kota Cilegon akan segera memiliki perpustakaan besar dan representatif. Jika selama ini perpustakaan di Cilegon hanya menempati bangunan kecil di daerah Kelurahan Ramanuju, tidak demikian di tahun depan.
Gedung perpustakaan ini akan dibangun tahun 2025 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Gedung perpustakaan ini berlokasi di belakang Cilegon Center Mall (CCM) atau tepatnya di depan kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota cilegon.
Kota Cilegon akan mendapatkan bantuan senilai Rp11 miliar dari pemerintah pusat untuk membangun gedung perpustakaan ini. Namun Pemerintah Kota Cilegon harus menyiapkan dana dukungan untuk mendapatkan bantuan itu.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon, Mochamad Iqbal, menjelaskan, salah satu syarat mendapatkan bantuan DAK adalah harus ada dukungan anggaran pemerintah daerah melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dukungan APBD Pemkot Cilegon sudah disetujui di APBD Perubahan 2024, yakni anggaran untuk pematangan lahan di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang. Anggarannya sekitar Rp2 miliar,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, gedung perpustakaan adalah salah satu bantuan yang diidam-idamkan sejak lama. Pihaknya bahkan sudah tiga kali mengajukan bantuan tersebut namun selalu terkendala.
“Nah, untuk tahun 2025 mudah-mudahan diakomodir. Apalagi semua persyaratan sudah kami penuhi. Insya Allah Senin depan, 14 Oktober 2024 kami diundang lagi ke Perpusnas Jakarta untuk membahasa masalah ini,” jelas Iqbal.
Sebelum pematangan lahan, tambah Iqbal, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Satpol PP, tokoh pemuda, RT dan RW di sekitar Sukmajaya untuk menertibkan para pedagang yang berjualan di lahan yang akan dibangun perpustakaan.
“Alhamdulillah mereka para pedagang siap untuk ditertibkan sehingga kita sekarang fokus pada lelang pematangan lahan yang akan dibantu oleh teman-teman Barjas (tim pengadaan barang dan jasa), serta Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Petaan Ruang) kaitan dengan teknis pekerjaannya,” kata dia.
Dia berharap, adanya gedung perpustakaan yang representatif akan meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Cilegon. “Kalau ada perpustakaan di situ tinggal kita tentukan strateginya untuk meningkatkan pengunjung. Kita akan kolaborasi dengan hal-hal berbau teknologi untuk menarik anak-anak muda,” harapnya.
(*Fer/red)