Cilegon, CNO – Dukungan terhadap pasangan wali kota nomor 1 Ali Mujahidin -Firman Mutakin semakin deras berdatangan dari berbagai kalangan masyarakat Cilegon.
Kali ini dukungan datang dari Komunitas Palembang yang biasa menamakan diri Wong Kito Galo. Kelompok ini menaruh harapan besar kepada pasangan Mulia (Mumu-Lian) untuk memimpin Kota Cilegon menuju kota yang adil dan makmur.
Arifin, koordinator Wong Kito Galo mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Cilegon yang selama 20 tahun ini penuh dengan ketidakadilan, KKN dan kepentingan lingkaran keluarga dinasti.
“Kami tidak rela Cilegon dikuasai oleh kepentingan keluarga, masyarakat hanya menjadi penonton,” ujarnya.
Korupsi dan nepotisme yang kerap terjadi di Kota Cilegon, menurut Arifin, benar-benar telah melukai hati masyarakat, karena masyarakat akhirnya diabaikan yang mestinya sejahtera.
Adanya kontestasi pilkada saat ini, kata Arifin, komunitas Palembang tidak mau ketinggalan momentum sehingga mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Ali Mujahidin – Firman Mutakin.
“Pasangan ini kami nilai memiliki kemampuan untuk merubah Kota Cilegon menjadi kota yang maju, adil, makmur dan sentosa. Kami keluarga besar Wong Kito Galo siap memenangkan nomor urut 1, H. Ali Mujahidin dan Firman Mutakin,” ungkapnya.
Arifin menambahkan, salah satu program paslon nomor 1 yang ingin mewujudkan industri hilir dengan pemberdayaan industri hulu, menjadi salah satu alasan komunitasnya mengarahkan dukungan ke paslon ini.
“Produk daur ulang perusahaan yang ada di Cilegon dapat diolah melalui UMKM lokal sehingga menghasilkan produk berbasis industri kreatif tanpa harus mengambil dari luar daerah. Dengan adanya UMKM yang mengelola industri kreatif ini maka akan dapat menaikkan ekonomi masyarakat serta menyerap tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Selain itu, kata Arifin, program Area Wewadean yang digagas oleh Ali Mujahidin untuk sentra kuliner di setiap kecamatan, membuat komunitas Palembang ini semakin mantap mendukungnya.
“Di Area Wewadean ini konsepnya menarik, ada fasilitas aula, olahraga dan jajanan masyarakat. Para pedagang diakomodir dan difasilitasi agar tertata, rapi, bersih dan indah,” tambahnya.
(*Fer/red)